Di Indonesia, kerugian akibat kegagalan sistem cold chain pada pengiriman barang farmasi diperkirakan mencapai miliaran rupiah setiap tahun. Studi dari ULBI menunjukkan bahwa sekitar 40% fasilitas cold chain ideal belum tersedia sehingga produk farmasi yang disimpan atau dikirim di luar kisaran suhu yang ditetapkan dapat mengalami penurunan mutu dan efikasi bahkan hingga hilang manfaatnya.
Kerugian tersebut tidak hanya berdampak pada nilai produk yang hilang tetapi juga mengancam kepercayaan ekspor dan keamanan publik. Oleh karena itu, kebutuhan mendesak untuk perbaikan sistem cold chain agar sangat diperlukan untuk mengurangi limbah dan meningkatkan standar industri farmasi di Indonesia.
Memahami ekosistem logistik farmasi bukan hanya soal operasional, tapi strategi penting untuk memastikan distribusi produk kesehatan berjalan lancar. Lalu bagaimana memastikannya agar pengiriman tetap aman? Temukan jawabannya pada artikel berikut!
Sistem yang mengatur pengiriman produk kesehatan dari pabrik sampai ke pengguna secara end-to-end dengan standar keamanan tinggi dan tepat waktu. Berbeda dengan logistik konvensional, logistik farmasi memerlukan kontrol suhu ketat, traceability penuh, dan kepatuhan terhadap regulasi BPOM serta Good Distribution Practices (GDP).
Komponen utama logistik farmasi ini meliputi pengadaan bahan, warehousing dengan kontrol iklim, pengelolaan stok berbasis forecasting, transportation network yang andal, quality assurance berkelanjutan, dan sistem returns yang efisien. Setiap tahapan harus terdokumentasi dengan baik untuk audit trail yang transparan.
Distributor farmasi adalah perusahaan resmi berizin dan bersertifikat PBF (Pedagang Besar Farmasi) yang menjembatani manufaktur dengan fasilitas kesehatan. Mereka berfungsi sebagai quality gatekeeper, dimana bertugas memastikan setiap produk memenuhi standar sebelum didistribusikan ke rumah sakit, klinik, dan apotek.
Menurut standar CDOB, distributor farmasi harus memiliki infrastruktur cold chain yang tervalidasi, sistem monitoring suhu secara real-time, serta tim profesional terlatih untuk menjaga kualitas produk. Pemilihan distributor yang tepat menjadi keputusan strategis penting karena mempengaruhi kelangsungan pasokan obat dan risiko kepatuhan regulasi perusahaan.
Fungsi utama PBF ini meliputi pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran obat sesuai peraturan Kementerian Kesehatan dan BPOM, dengan gudang dan proses yang memenuhi standar mutu untuk menjaga keamanan pasienPemilihan distributor yang tepat menjadi keputusan strategis yang mempengaruhi continuity of supply dan compliance risk perusahaan Anda.
Pengiriman barang farmasi dikategorikan berdasarkan persyaratan suhu yang ketat:
| Metode | Suhu | Produk | Teknologi | Biaya |
| Ambient Shipping | 15-25°C | Tilt Table (meja fisioterapis), medical devices | Standard packaging + logger | Ekonomis |
| Cold Chain | 2-8°C | Vaksin, insulin, obat biologis | Insulated box + gel packs + IoT | Menengah-Tinggi |
| Frozen Shipping | -20°C s/d -80°C | Plasma, research materials | Dry ice + cryogenic containers | Sangat Tinggi |
| Controlled Room Temp | 15-25°C (flexible) | Produk dengan stability data | Temperature-controlled vehicles | Menengah |
1. Ground Transportation (Darat)
Paling fleksibel untuk pengiriman dalam kota dan antar wilayah. Truk berpendingin menjaga suhu tetap stabil, dilengkapi GPS, dan memiliki cadangan daya agar cold chain tidak terganggu.
2. Air Freight
Cocok untuk pengiriman internasional yang sangat mendesak atau bernilai tinggi. Lebih cepat dan aman, namun biayanya lebih tinggi dan harus mengikuti aturan khusus pengiriman barang berbahaya.
3. Sea Freight
Pilihan lebih hemat untuk pengiriman dalam jumlah besar dan produk yang tahan lama. Karena waktu tempuhnya lama, dibutuhkan pemantauan suhu yang ketat dan pengurusan bea cukai yang tepat.
4. Multimodal Solutions
Menggabungkan dua atau lebih jenis transportasi (misalnya udara dan darat) untuk menyeimbangkan kecepatan, biaya, dan keandalan, sambil tetap menjaga suhu produk di setiap tahap pengiriman.
Standar utama distribusi farmasi mengacu pada GDP (Good Distribution Practices) dari WHO. Di Indonesia, aturan ini diperkuat oleh BPOM melalui BPOM melalui Peraturan No. 6/2020 tentang CDOB yang mengatur cara produk farmasi disimpan dan dikirim agar tetap aman dan berkualitas. Hal-hal penting yang harus dipenuhi meliputi:
Setiap gudang dan kendaraan perlu diuji pemetaan suhunya (temperature mapping) agar produk selalu berada pada suhu yang tepat, meskipun terjadi perubahan cuaca. Sensor suhu berbasis IoT yang terhubung ke sistem akan memberi peringatan otomatis jika terjadi gangguan, sehingga bisa segera ditangani.
Keamanan ini juga mencakup penggunaan kode seri untuk mencegah pemalsuan, kemasan yang tidak mudah dibuka, serta perlindungan data digital. Selain itu, perusahaan harus punya rencana darurat untuk mengatasi kerusakan alat, perubahan rute pengiriman, dan perlindungan asuransi.
Setiap pengiriman barang farmasi memerlukan dokumentasi:
Dokumen Regulasi:
Dokumen Operasional:
Semua data pengiriman perlu bisa ditelusuri dari produsen hingga ke penerima akhir. Teknologi seperti serialization dan sistem digital terintegrasi membantu mencegah pemalsuan produk dan memudahkan proses penarikan (recall) jika diperlukan.
Smart packaging mampu menjaga suhu hingga beberapa hari menggunakan material khusus. Teknologi insulasi canggih juga memungkinkan pengiriman produk yang sangat sensitif, seperti vaksin, tetap berada di suhu yang aman. Dalam hal ini, AI (kecerdasan buatan) digunakan untuk memprediksi kebutuhan stok, menentukan lokasi penyimpanan terbaik, dan memilih rute pengiriman paling cepat serta hemat bahan bakar.
Drone delivery mulai diaplikasikan untuk mengirim obat darurat ke daerah terpencil. Kendaraan otomatis ini memungkinkan pengiriman dapat dilakukan tanpa henti dan suhu yang lebih stabil. Loker bersuhu terkontrol untuk pengambilan obat juga mulai dikembangkan agar lebih praktis tanpa mengurangi kualitas produk.
1. Apa perbedaan utama antara pengiriman farmasi dan pengiriman barang biasa?
Pengiriman farmasi memerlukan kontrol suhu ketat (cold chain), kepatuhan regulasi GDP/CDOB, dokumentasi lengkap seperti CoA dan MSDS, serta traceability penuh dari manufacturer ke end-user. Berbeda dengan barang biasa, pharmaceutical products sensitif terhadap temperature excursions dan memerlukan handling khusus oleh trained personnel.
2. Berapa suhu ideal untuk pengiriman vaksin dan obat biologis?
Vaksin umumnya memerlukan cold chain 2-8°C, sementara obat biologis tertentu membutuhkan frozen shipping -20°C hingga -80°C. Specialty vaccines seperti mRNA vaccines bahkan memerlukan ultra-low temperature -70°C. Temperature monitoring real-time dengan IoT sensors mandatory untuk memastikan tidak ada excursion yang merusak product efficacy.
3. Dokumen apa saja yang wajib untuk pengiriman farmasi internasional?
Dokumen yang wajib disiapkan meliputi Certificate of Analysis (CoA), Certificate of Pharmaceutical Product (CPP), Surat Izin Edar (SIE), MSDS untuk bahan berbahaya, izin impor, invoice dengan HS Code, serta laporan pemantauan suhu. Kelengkapan dokumen ini sangat penting agar proses bea cukai dan kepatuhan regulasi di negara tujuan berjalan lancar.
4. Bagaimana cara memilih logistics partner yang tepat untuk pengiriman farmasi?
Evaluasi mitra logistik berdasarkan sertifikasi GDP dan rekam jejak kepatuhan, infrastruktur cold chain yang tervalidasi, sistem pelacakan dan pemantauan real-time, jangkauan wilayah serta kecepatan pengiriman, dan stabilitas keuangan untuk kerja sama jangka panjang. Pastikan juga mereka memiliki asuransi memadai dan rencana darurat untuk situasi tak terduga.
Pengiriman barang farmasi yang aman membutuhkan infrastruktur yang andal, kepatuhan terhadap aturan, dan dukungan teknologi yang tepat. Investasi dalam logistik farmasi yang terpercaya tentunya bukan sekadar biaya, tetapi langkah strategis untuk menjaga kualitas produk dan kelangsungan distribusi.
Di tengah aturan yang terus berkembang dan tuntutan pengiriman yang semakin cepat, memilih mitra logistik berpengalaman menjadi keputusan penting. Pastikan perusahaan memiliki kemampuan cold chain yang baik, rekam jejak kepatuhan yang jelas, dan teknologi yang mendukung proses pengiriman yang aman dan efisien.
Uniair Cargo dipercaya menangani ribuan customer penting untuk perusahaan farmasi, rumah sakit, dan institusi riset di Indonesia. Dengan infrastruktur cold chain berstandar GDP, sistem pemantauan real-time, dan tim bersertifikat, kami memastikan produk Anda tiba tepat waktu dan dalam kondisi optimal. Hubungi kami untuk solusi logistik farmasi yang sesuai kebutuhan Anda.
Baca Juga : Transformasi Digital dalam Logistik dan Pengiriman Barang
Contact the Uniair Cargo team
today for a FREE consultation and export cost estimate!
Also, follow us on Instagram at @uniaircargo
for logistics tips, up-to-date information, and export inspiration!