5 Produk dari Indonesia yang Paling Banyak Diekspor ke China


May 11, 2023


Indonesia telah lama menjadi salah satu mitra dagang terbesar China di Asia Tenggara. Dalam beberapa tahun terakhir, ekspor Indonesia ke China terus meningkat secara signifikan. Hubungan bilateral antara keduanya pun cukup baik dari segi diplomatik dan ekonomi. Maka dari itu, tidak heran apabila kita dapat mengekspor banyak produk ke China, begitu pula sebaliknya, China mengekspor banyak produknya ke Indonesia dari mulai elektronik, alat-alat pabrik, dan masih banyak lagi.

Berdasarkan data dari Observatory of Economic Complexity, pada tahun 2020, ekspor Indonesia ke China mencapai nilai sebesar $35,5 miliar USD, meningkat sebesar 11,7% dibandingkan tahun 2019. Sedangkan pada tahun 2021 terjadi peningkatan drastis, nilai ekspor yang dilakukan Indonesia ke China mencapai $54,5 miliar USD.

Dalam artikel ini, Uniair Cargo akan membahas beberapa produk unggulan yang diekspor oleh Indonesia ke China berdasarkan data terkini yang tentunya informasi ini akan bermanfaat bagi masyarakat umum dan profesional yang ingin memulai bisnis ekspor impor. Mari kita simak informasi selengkapnya tentang potensi dagang kedua negara.

5 Produk dari Indonesia dengan Nilai Ekspor Terbesar ke China

Penting untuk mengetahui bahwa data-data yang kami dapat diperoleh dari berbagai macam sumber yang diolah, mulai dari Badan Pusat Statistik (BPS), Observatory of Economic Complexity (OEC), dan Trading Economics.

1. Batu bara

Indonesia memiliki kekayaan alam batu bara yang melimpah, dan china adalah salah satu konsumen terbesarnya. Batu bara Indonesia diekspor ke China untuk memenuhi kebutuhan energi dan industri di negara tersebut. China mengimpor batu bara dari Indonesia karena kualitasnya yang baik dan harga yang kompetitif.

Ada banyak jenis batu bara yang diekspor dari Indonesia ke China, namun umumnya kita menjual dalam bentuk briket batu bara. Briket batu bara paling diminati dan paling tinggi volume serta transaksi ekspornya ke China, bahkan nilai transaksinya mencapai $9,11 miliar atau senilai Rp 135 triliun. Jenis batu bara lainnya yang juga paling diminati adalah Lignite (batu bara cokelat), dengan nilai ekspor mencapai $5,22 miliar.

2. Besi dan Baja

China adalah negara industri yang pertumbuhannya sangat cepat. Karena banyaknya pabrik-pabrik manufaktur dan juga konstruksi infrastruktur yang semakin masif, maka China membutuhkan pasokan besi dan baja dari Indonesia. Indonesia dikenal dengan produsen besi dan baja yang berkualitas serta harga yang kompetitif. Maka tidak heran, untuk mendukung sektor konstruksi dan industri manufaktur, China memilih Indonesia sebagai partner utama mereka mendapatkan pasokan besi dan baja.

Jenis yang paling banyak diekspor adalah Ferroalloys atau bahan mentah untuk pembuatan paduan besi atau peleburan besi dan baja agar menghasilkan material yang kokoh. Ferroalloys memiliki nilai transaksi ekspor mencapai $6,33 miliar USD.

3. Minyak Sawit

Kita patut berbangga diri karena Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia. China dan US menjadi konsumen utama Indonesia yang menerima banyak pasokan minyak sawit. Terutama untuk China, minyak sawit banyak digunakan untuk makanan, kosmetik, dan bahan bakar. Tiap tahun, demand untuk minyak sawit Indonesia cukup tinggi, hal itu juga selaras dengan pertumbuhan ekonomi yang masif dari hubungan bilateral Indonesia-China.

Sepanjang tahun 2021 saja, Indonesia telah mengekspor minyak sawit sebanyak $4,22 miliar USD. Itu pun belum menghitung jenis minyak lainnya yang diekspor seperti minyak kelapa yang juga memiliki pertumbuhan cukup baik dan kelapa sawit murni.

4. Minyak Mentah

Minyak Mentah ini banyak digunakan untuk bahan bakar minyak (BBM), China mengimpor banyak barel minyak dari produksi kilang minyak Indonesia karena hasil distilasi yang berkualitas dan harga yang bersahabat.

Nilai transaksi ekspor untuk bahan bakar minyak dan minyak mentah adalah $2,4 miliar USD.

5. Kayu dan Produk Kayu

Karena melimpahnya kekayaan hutan alami di Indonesia dan kapasitas produksi yang tinggi tentu saja menjadi poin yang menarik bagi China. China banyak mengimpor bubur kertas, kayu-kayuan, dan produk olahan kayu dari Indonesia dikarenakan kualitas yang dihasilkan. Terutama, karena kita juga memiliki teak wood atau kayu jati yang cukup kuat dan durabilitasnya bisa dibandingkan dengan kayu-kayu lainnya yang native di negara-negara barat.

Bubur kertas masih menjadi produk yang paling banyak diekspor Indonesia ke China dengan nilai transaksi mencapai $2,4 miliar USD, ini adalah gabungan antara bubur kertas sulfat dan bubur kertas mudah larut untuk keperluan konstruksi dan manufaktur.

Ekonomi dan Bisnis

NOVEMBER 24, 2023

Good Corporate Governance: Pengertian, Manfaat, da...

Ekonomi dan Bisnis

DECEMBER 15, 2023

Perusahaan Startup: Definisi dan 10 Ciri-Cirinya

Ekonomi dan Bisnis

JUNE 10, 2023

6 Easy and Popular DIY Business Ideas