Apa Konsekuensi Jika COO (Certificate of Origin) Tidak Sesuai Format Negara Tujuan?


October 07, 2025


Bayangkan sebuah perusahaan di Indonesia yang mengekspor tekstil ke Jepang. Semua dokumen sudah disiapkan: invoice, packing list, bill of lading. Namun, ketika dokumen Certificate of Origin (COO) diperiksa di bea cukai Jepang, pengiriman ditahan. Alasannya sederhana tapi krusial: format COO tidak sesuai dengan ketentuan negara tujuan.

Kasus ini bukan hal langka. COO adalah dokumen kunci dalam perdagangan internasional. Ia berfungsi membuktikan asal barang sehingga bisa mendapatkan tarif preferensi dalam perjanjian perdagangan bebas (FTA) atau sekadar lolos dari hambatan non-tarif. Jika COO bermasalah, maka konsekuensinya bisa serius bagi eksportir.

Apa Itu Certificate of Origin (COO)?

COO adalah dokumen resmi yang menyatakan negara asal barang. Dokumen ini biasanya diterbitkan oleh kamar dagang atau otoritas berwenang di negara eksportir.

  • Fungsi utama COO:
    1. Menentukan tarif bea masuk (apakah bisa dapat tarif preferensi atau tidak).
    2. Memastikan kepatuhan aturan asal barang (rules of origin) dalam perjanjian dagang.
    3. Membantu otoritas bea cukai negara tujuan mencegah praktik kecurangan (misalnya transshipment ilegal).

Konsekuensi Jika COO Tidak Sesuai Format Negara Tujuan

1. Kehilangan Hak Tarif Preferensi

Banyak negara ASEAN dan mitra dagang global sudah memiliki FTA (Free Trade Agreement). COO adalah kunci untuk bisa mendapatkan tarif bea masuk rendah atau bahkan nol persen.
Jika format COO salah, bea cukai negara tujuan bisa menolak tarif preferensi. Akibatnya, importir harus membayar tarif normal (MFN – Most Favoured Nation), yang biasanya jauh lebih tinggi.

Contoh kasus:

  • Ekspor alas kaki Indonesia ke Korea Selatan tanpa COO yang valid bisa dikenai bea masuk 8–13%, padahal jika COO sesuai, tarifnya bisa 0%.

Baca juga : Apa dampak undervalue invoice terhadap proses customs clearance?

2. Tertundanya Proses Customs Clearance

Bea cukai negara tujuan memiliki prosedur ketat. COO yang tidak sesuai format bisa memicu:

  • Permintaan klarifikasi → dokumen dikembalikan untuk diperbaiki.
  • Penundaan release barang → kontainer tertahan di pelabuhan.
  • Biaya tambahan → timbul demurrage (biaya penumpukan) atau detention (biaya sewa kontainer lebih lama).

3. Risiko Pemeriksaan Fisik dan Audit

COO yang tidak sesuai bisa menimbulkan kecurigaan. Bea cukai mungkin:

  • Melakukan pemeriksaan fisik terhadap barang.
  • Melakukan verifikasi ke otoritas penerbit COO di negara asal.
  • Dalam kasus tertentu, mencurigai adanya fraudulent origin (pemalsuan asal barang).

Hal ini jelas meningkatkan biaya, waktu, dan risiko reputasi

4. Potensi Sanksi Administratif

Beberapa negara tidak hanya menolak COO yang salah, tetapi juga menjatuhkan sanksi administratif terhadap eksportir atau importir, seperti:

  • Blacklist sementara → eksportir dianggap tidak patuh.
  • Penolakan ekspor selanjutnya jika masalah berulang.
  • Penalti keuangan karena dokumen dianggap tidak valid.

5. Hilangnya Kepercayaan Buyer

Dalam perdagangan internasional, buyer sangat memperhatikan kelancaran dokumen. COO yang bermasalah bisa membuat buyer:

  • Merasa dirugikan karena harus membayar tarif lebih tinggi.
  • Kehilangan kepercayaan pada eksportir.
  • Beralih ke supplier lain yang lebih “rapi” secara administrasi.

Bagaimana Menghindari Masalah COO?

  1. Pahami aturan asal barang (Rules of Origin) di setiap perjanjian dagang.
  2. Gunakan format COO resmi yang berlaku untuk negara tujuan (misalnya Form E untuk China-ASEAN, Form D untuk intra-ASEAN, dll.).
  3. Periksa kembali detail dokumen: deskripsi barang, HS Code, tanda tangan, dan cap resmi.
  4. Konsultasi dengan kamar dagang atau otoritas penerbit COO sebelum pengiriman.
  5. Gunakan jasa forwarder atau customs broker berpengalaman agar dokumen dipastikan valid.

Kesimpulan

COO bukan sekadar selembar kertas administratif. Ia adalah paspor dagang internasional yang menentukan apakah barang ekspor bisa masuk dengan lancar dan tarif murah, atau justru tertahan dan dikenai bea tinggi. COO yang tidak sesuai format negara tujuan bisa berdampak serius: mulai dari hilangnya tarif preferensi, keterlambatan proses clearance, pemeriksaan tambahan, sanksi administratif, hingga rusaknya kepercayaan buyer.

Bagi eksportir yang ingin bersaing di pasar global, memastikan COO sesuai aturan negara tujuan adalah strategi wajib, bukan pilihan.

 

Contact the Uniair Cargo team today for a FREE consultation and export cost estimate!
Also, follow us on Instagram at @uniaircargo for logistics tips, up-to-date information, and export inspiration!

barang tertahan di bea cukai
Bea Cukai

JULY 28, 2025

Cara Mengatasi Barang Tertahan di Bea Cukai Update...

custom clearance
Bea Cukai

AUGUST 05, 2025

How to Accelerate the Customs Clearance Process in...

cargo and calculator
Bea Cukai

JUNE 26, 2025

How Importers Benefit from Bonded Warehouses to Ma...