Fungsi Importer Security Filing (ISF) untuk Kirim Kargo ke Amerika Serikat
Di tengah perdagangan bebas antar negara, Amerika merupakan salah satu objek tujuan perdagangan yang menggiurkan. Pasalnya kebutuhan yang tinggi akan berbagai komoditas dari negara maju tersebut dapat membuka peluan bisnis yang lebih luas. Badan Pusat Statistik mencatat ekspor nonmigas Indonesia ke pasar Amerika Serikat pada Desember 2023 mencapatUS$ 2,07 miliar.
Seperti peribahasa di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung, maka untuk bisa menembus pasar Amerika pun dibutuhkan kepatuhan akan aturan-aturan yang berlaku di sana. Salah satu kebijakan yang diterapkan ialah Importer Security Filing (ISF). Persyaratan ini langsung dibuat dan diawasi oleh U.S Custom and Border Protection (CBP) atau badan perlindungan bea cukai di Amerika Serikat.
Seperti apa aturan ini? Dan bagaimana fungsinya? Artikel ini akan membahasnya sebagai acuan Anda yang ingin melebarkan pasar melalui ekspor ke Amerika Serikat.
Importer Security Filing (ISF) merupakan aturan yang dikeluarkan oleh U.S Customs and Border Protections (CBP) atau badan bea cukai pemerintah Amerika Serikat pada tahun 2009 dengan tujuan untuk memastikan barang impor yang masuk terverifikasi keamanannya dan bukan merupakan barang penyelundupan ilegal, berbau terorisme, serta melanggar hak kekayaan intelektual.
Importir atau pihak perantara yang mengurus pengiriman wajib menyerahkan beberapa data yang terkait dengan item komoditas impor. Data ini kemudian disubmit ke CBP untuk dievaluasi dan disetujui.
ISF mengenal aturan "10+2" di mana da 10 elemen data yang harus dipenuhi oleh importir dengan 2 elemen yang diajukan oleh operator pengiriman laut. Berdasarkan informasi inilah pihak bea cukai Amerika dapat mempelajari tentang asal-usul barang, jalur pengiriman yang dilewati sekaligus mengidentifikasi risiko yang mungkin diakibatkan dari impor barang tersebut.
Untuk memenuhi 10+2 aturan yang diminta, berikut dokumen yang wajib dipenuhi:
Berikut 10 dokumen yang wajib dipenuhi sebagai syarat ISF, antara lain:
1. Nomor Penjual (Seller)
Dokumen ini memuat informasi mengenai pemasok atau penjual barang impor di negara asal. Nomor pemasok menjadi dokumen penting agar CBP tahu siapa pihak yang bertanggung jawab atas peredaran barang tersebut sebelum akhirnya diimpor ke Amerika.
2. Nomor Pembeli (Buyer)
Selain nomor pembeli, nomor pembeli atau pihak penerima yang melakukan impor juga diperlukan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab ketika barang tersebut masuk di Amerika atau ketika beredar di pasar lokal sebagai barang impor.
3. Nomor Importir Pihak Ketiga
Jika proses impor melibatkan pihak ketiga seperti perusahaan distributor atau perusahaan yang memfasilitasi transaksi perdagangan, maka nomor importir pihak ketiga juga dibutuhkan.
4. Data Penerima Akhir
Informasi selanjutnya yang dibutuhkan adalah nama dan alamat penerima akhir, kepada siapakah barang akan diterima di Amerika Serikat. Profil ini diperlukan untuk mengetahui siapa yang akan menjemput barang tersebut.
5. Negara Asal Impor
CBP juga perlu mengetahui dari negara mana komoditas impor tersebut berasal dan diproduksi. Apakah negara tersebut sedang berkonflik dengan Amerika? Atau mungkin memiliki perjanjian perdagangan khusus? Hal ini akan memengaruhi proses pengecekan oleh CBP.
6. Kode Harmonized Tariff Schedule (HTS)
Sebagai upaya pemenuhan persyaratan ISF, kode HTS ini diperlukan agar barang-barang yang diimpor dapat diklasifikasikan sesuai aturan yang berlaku secara internasional.
7. Nomor Kontainer Pengiriman
Setiap kontainer yang mengirimkan barang memiliki nomor unik yang membedakannya dengan kontainer lain. Hal ini bertujuan untuk mempermudah identifikasi pengiriman, melacak lokasi barang, serta statusnya selama dikirim.
8. Data Pengirim
Baik penjual, produsen, maupun distributor tidak selamanya berlaku sebagai pengirim. Untuk itu data siapa yang mengirimkan barang tersebut di negara asal menuju Amerika tetap harus tersedia untuk mempermudah CBP dalam proses pengawasan.
9. Lokasi Pengiriman Kargo
Informasi ini memuat tempat di mana barang-barang impor dimuat ke dalam kontainer sebelum akhirnya dikirim ke pelabuhan untuk proses impor.
10. Lokasi Pengiriman
Selanjutnya dibutuhkan pula informasi mengenai lokasi yang direncanakan di pelabuhan mana barang tersebut akan berlabuh di Amerika.
Selain 10 informasi tersebut, ada 2 elemen tambahan yang dibutuhkan untuk melengkapi persyaratan ISF, antara lain:
1. Vessel Stow Plan
Informasi ini meliputi rencana penempatan kontainer di atas kapal yang menggambarkan susunan kontainer selama perjalanan laut ditempuh.
2. Container Status Messages (CSM)
Informasi mengenai perjalanan kontainer selama proses pengiriman berlangsung, termasuk waktu dan lokasi di mana kontainer tersebut memuat barang, akan dibongkar, dan diperiksa.
Setelah memahami apa saja dokumen dan informasi yang dibutuhkan, maka selanjutnya adalah pembahasan utama di mana fungsi dari Importer Security Filing (ISF) ini dimaksudkan sehingga perannya menjadi penting.
1. Keamanan Nasional
Fungsi utama dari adanya aturan ISF adalah sebagai bentuk peningkatan keamanan nasional di Amerika Serikat dengan memastikan barang yang masuk ke negara tersebut telah terverifikasi keamanannya oleh Customs and Border Protection (CBP), termasuk jaminan akan legalitasnya.
Sebagai contoh dengan adanya kelengkapan dokumen dan informasi 10+2, CBP dapat mengidentifikasi pola pengiriman berdasarkan data tentang pemasok, penerima akhir, dan jalur pengiriman. Apakah pengiriman tersebut memiliki jalur yang tidak umum atau berisiko tinggi dengan tendensi penyelundupan maupun terorisme.
2. Cerminan Kepatuhan Regulasi Internasional
Melalui ISF, Amerika berupaya untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap aturan internasional yang menitikberatkan pada keamanan perdagangan internasional. Aturan ISF membantu Amerika untuk memberikan kepastian hukum demi melindungi hak kekayaan intelektual, adanya ancaman produk berbahaya, dan masuknya barang ilegal.
3. Mengurangi Risiko Pemalsuan Dokumen
ISF juga terbukti mampu mencegah adanya pemalsuan dokumen impor. Sebab untuk menaati ISF, importir harus mengajukan dokumen persyaratan terlebih dahulu sebelum barang atau komoditasnya diimpor. Hal ini dapat mencegah adanya penyelundupan barang-barang berbahaya maupun ilegal melalui jalur pemalsuan dokumen.
Itulah spesifikasi dari Importer Security Filly (ISF) beserta fungsinya yang memang ditujukan untuk melindungi masyarakat Amerika sekaligus memberikan keamanan bagi pihak eksportir dan importir.
Jika Anda sudah mempersiapkan seluruh dokumennya untuk melakukan ekspor ke pasar Amerika, maka kini saatnya Anda untuk mempercayakan pengirimannya pada yang berpengalaman seperti Uniair Cargo. Kami telah menjadi sahabat eksportir selama lebih dari 30 tahun untuk pengiriman dari berbagai negara. Dapatkan penawaran terbaik dari kami dengan menghubungi contact@uniaircargo.co.id hari ini.