Seberapa Banyak Indonesia Mengimpor Elektronik?


July 29, 2024


Apakah produk elektronik yang sedang Anda gunakan saat ini merupakan barang impor? Jika iya, artikel ini penting untuk Anda baca.

Sebagai bagian dari perdagangan dunia, Indonesia menjadi salah satu negara tujuan yang menerima impor produk elektronik seperti permesinan, laptop, dan juga smartphone.

Pasalnya tidak banyak pabrik pembuatan elektronik di Indonesia, sehingga untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tindakan impor dilakukan. Namun kebijakan ini memunculkan polemik di mana pada tahun 2023, jumlah impor produk elektronik lebih banyak dibandingkan produksi dalam negeri.

Akibat hal ini munculah pembatasan impor untuk produk elektronik. Sebenarnya berapa banyak produk elektronik impor masuk ke Indonesia? Dan bagaimana situasi sebenarnya? Artikel ini akan menjelaskannya.

Jumlah Impor Produk Elektronik di Indonesia

Menurut Badan Pusat Statistik, nilai impor Indonesia bulan Oktober tahun 2023 mencapai US$ 18,67 miliar. Angka ini didapat untuk impor migas dan juga nonmigas. Namun yang patut diperhatikan, pada sektor nonmigas, 21,06% berasal dari impor mesin/perlengkapan elektrik.

Masih dari BPS, tercatat China menjadi negara utama pengimpor mesin dan perlengkapan elektrik, disusul Jepang  dan Singapura. Berikut data 10 negara beserta jumlah impor produk elektronik selama tahun 2023:

  1. Tiongkok (China) : 1.156,8 ribu ton
  2. Singapura : 42,6 ribu ton
  3. Taiwan : 10, 0 ribu ton
  4. Jepang : 99,6 ribut ton
  5. Korea Selatan : 39,1 ribu ton
  6. Vietnam : 33,2 ribu ton
  7. Thailand : 33,3 ribu ton
  8. Filipina : 4,0 ribu ton
  9. Malaysia : 18,5 ribu ton
  10. Amerika Serikat : 9,6 ribu ton
  11. Lainnya : 63,2 ribu ton

Dari besaran jumlah impor ini dapat terlihat seberapa banyak kebutuhan barang impor mesin dan perlengkapan dalam negeri yang dibutuhkan. Padahal jumlah produksi dalam negeri juga tidak sedikit, namun faktanya masih belum bisa mencukupi.

Jenis Produk Elektronik yang Diimpor ke Indonesia

Ada banyak produk elektronik yang diimpor ke Indonesia. Seperti yang sudah kita ketahui pada Angka Pengenal Impor bahwa ada barang impor yang ditujukan untuk dijual kembali seperti laptop, mesin cuci, smartphone, dan lain-lain. Ada pula barang impor yang digunakan untuk produksi seperti mesin atau sparepart yang menjadi bahan baku.

Namun barang-barang tersebut sesuai kode HS-nya memiliki nilai bea masuk yang berbeda. Ada yang dikenakan biaya bea masuk cukup mahal dan ada pula yang digratiskan.

Baru-baru ini, pemerintah melalui Kemeperin merilis aturan baru tentang pembatasan impor barang elektronik. Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 tahun 2024 tentang Tata Cara Penerbitan Pertimbangan Teknis Impor Produk Elektronik disebutkan bahwa ada 78 jenis produk elektronik yang dibatasi izin impornya. Produk-produk tersebut antara lain seperti lemari es, mesin cuci, televisi, AC, kabel fiber optik, laptop, mesin pengering, dispenser, setrika listrik, rice cooker, dan masih banyak lagi.

Langkah ini diambil sebagai antisipasi pemerintah terhadap banjirnya produk impor di pasar tradisional maupun lokapsar daring atau e-commerce. Pasalnya tercatat neraca dagang produk elektronik di Indonesia mengalami defisit pada tahun 2023 di mana nilai impor menjadi lebih besar dibandingkan nilai ekspor.

Dampak Pembatasan Produk Impor Elektronik

Melihat tingginya impor yang dikhawatirkan akan merusak keseimbangan persaingan dalam negeri, pemerintah melakukan pencegahan dengan menciptakan iklim ekonomi di mana beberapa produk elektronik harus dibatasi jumlah impornya.

Hal ini tentu saja membawa beberapa dampak yang dirasakan oleh pengusaha serta masyarakat luas. Apa saja dampak dari pembatasan impor produk elektronik ini?

Dampak Positif

Berikut beberapa dampak positif dari pembatasan impor produk elektronik:

1. Perlindungan Terhadap Industri Lokal

Dengan adanya pembatasan impor, produsen elektronik lokal mendapatkan kesempatan untuk memproduksi barang-barangnya secara lebih masif. Hal ini dapat membantu perkembangan industri dalam negeri yang rentan terhadap barang impor dengan harga lebih murah.

2. Adanya Potensi Pembangunan Pabrik dalam Negeri

Jika barang impor dibatasi atau dijatuhi bea masuk yang cukup mahal, maka hal ini dapat memungkinkan adanya pembangunan pabrik di dalam negeri sehingga produk tersebut dapat lebih mudah dipasarkan. Hal ini dapat menjadi kabar baik untuk meningkatkan iklim investasi di Indonesia.

3. Lapangan Kerja yang Lebih Terbuka

Karena adanya kebutuhan yang tinggi terhadap produk-produk elektronik, maka pembatasan impor akan menggenjot industri lokal untuk lebih banyak berproduksi di mana kebutuhan akan tenaga kerja yang lebih banyak dapat terealisasi sehingga angka pengangguran juga beransur-ansur menurun.

Dampak Negatif

Selain memberikan dampak positif, pembatasan impor juga dapat membawa beberapa dampak negatif seperti:

1. Naiknya Harga Produk Impor

Salah satu dampak yang paling terasa adalah dengan adanya kenaikan harga produk impor di pasar domestik. Karena pasokannya akan berkurang, maka harga yang naik ini dapat menjadi beban baru bagi konsumen sekaligus menurunkan daya beli di dalam negeri.

2. Konsumen Memiliki Pilihan Terbatas

Adanya produk impor di sisi lain memacu kompetisi dalam negeri untuk menciptakan produk yang unggul dengan harga yang terjangkau. Jika produk impor dibatasi kehadirannya, maka hal ini dapat memengaruhi jumlah pilihan untuk konsumen. Konsumen mungkin tidak lagi mendapat akses pada teknologi terbaru atau fitur-fitur yang dirasa lebih unggul melalui produk impor. Jika tidak segera ditanggulangi, hal ini dapat berpengaruh pada kepuasan konsumen.

3. Adanya Risiko Barang Ilegal

Pembatasan impor harus dibarengi dengan aturan hukum yang jelas serta mengikat. Karena dengan berkurangnya produk impor yang tidak dapat digantikan oleh produk lokal, maka kemungkinan terjadinya penyelundupan barang-barang ilegal menjadi tinggi. Oleh karena itu, kegesitan dalam mendukung industri lokal dan juga aturan hukum yang tegas untuk oknum penyelundup harus dilakukan segera agar kebutuhan dalam negeri yang sebelumnya diisi oleh produk impor dapat tergantikan oleh kualitas produk lokal yang sama bagusnya.

Itulah yang terjadi di Indonesia saat ini. Pembatasan impor produk elektronik memang dilakukan untuk menciptakan keseimbangan pasar domestik. Meski demikian tidak dapat dipungkiri bahwa produk elektronik impor juga dibutuhkan kehadirannya mengingat demand yang tinggi. Jika Anda salah satu importir produk elektronik, Anda dapat mempercayakan pengiriman produk Anda bersama Uniair Cargo yang sudah terpercaya menjadi sahabat importir selama lebih dari 30 tahun. Hubungi kami di contact@uniaircargo.co.id untuk dapatkan penawaran terbaik hari ini.

Ekspor-Impor

JANUARY 22, 2024

5 Cara Menemukan Buyer Luar Negeri untuk Produk Ek...

Ekspor-Impor

SEPTEMBER 12, 2024

Air vs Ocean Freight, Which One Should You Choose?

Ekspor-Impor

OCTOBER 17, 2023

8 Syarat dan Cara Menjadi Eksportir di Indonesia