5 Jenis Metode Pembayaran untuk Transaksi Ekspor Impor
Perdagangan internasional tentunya memerlukan metode pembayaran yang berbeda. Metode pembayaran yang bisa digunakan untuk melakukan ekspor impor perlu dipertimbangkan agar kelancaran bisnis tetap terpenuhi.
Agar terhindar dari berbagai macam hal yang tidak diinginkan dan berakhir menyulitkan bisnis, Anda harus mengetahui dan memahami metode pembayaran ekspor impor yang cocok.
Tak bisa dipungkiri, ada banyak sekali kejadian penipuan dan kasus yang tidak menguntungkan terjadi serta dialami oleh pelaku perdagangan internasional di modern saat ini. Jadi, cobalah untuk mengenal dan memahami metode pembayaran yang paling aman untuk bisnis Anda sebelum melakukan perdagangan internasional.
Dilansir dari website resmi Kementerian Perdagangan, ada beberapa metode pembayaran yang sering dilakukan dalam melakukan ekspor dan impor alias perdagangan internasional.
Berikut jenis metode yang perlu Anda ketahui:
Metode pembayaran cash in advance adalah cara pembayaran yang sering digunakan dalam kegiatan ekspor dan impor. Maksud dari jenis pembayaran ini adalah pembeli memberikan uang sebagian atau pembayaran penuh sebelum pengiriman barang berlangsung.
Jika pembeli memberikan uang sebagian yang digunakan sebagai down payment (DP), maka pembayaran sisanya akan dilakukan secara penuh atau dilunasi ketika barang sampai tujuan.
Jenis pembayaran ekspor impor yang satu ini mengharuskan setiap pedagang atau eksportir menyerahkan beberapa dokumen ke bank eksportir. Dokumen yang perlu diserahkan tersebut pun selanjutnya akan diserahkan atau diteruskan ke bak importir.
Setelah mendapatkan perintah bayar, maka bank eksportir baru akan melakukan pembayaran ke bank importir.
Metode pembayaran dalam kegiatan ekspor impor lainnya adalah letter of credit. Dalam metode ini importir memerlukan jaminan dari bank.
Jaminan dari bank atas nama importir dilakukan sebagai sebuah kesepakatan bahwa importir akan membayar ke pihak pengekspor ketika semua syarat sudah terpenuhi.
Metode pembayaran dalam ekspor impor lain yang bisa Anda lakukan adalah consignment. Metode ini mengharuskan eksportir untuk mengirim barang terlebih dahulu. Pembayaran pun akan dilakukan oleh importir jika dan hanya ketika barang sudah terjual.
Biasanya, karena ada keterbatasan pengekspor dalam promosi dan penjualan barang, hal ini membuat pembayaran barang ekspor dilakukan dengan cara konsinyasi.
Konsinyasi sendiri memiliki arti penjual atau dalam hal ini eksportir menitipkan barangnya untuk dijual oleh importir.
Metode pembayaran ekspor impor yang terakhir bernama open account. Metode pembayaran ini justru memiliki cara kerja kebalikan dari pembayaran di muka.
Open account sendiri meminta barang dikirim terlebih dahulu oleh eksportir. Jadi, pembayaran baru akan terjadi dan dilakukan setelah importir menerima barang.
Metode pembayaran jenis ini memiliki kecondongan keuntunganke pihak importir. Pihak importir bisa menerima barang terlebih dahulu sebelum membayarkannya.
Namun di sisi lain, risiko terbesar akan ditanggung oleh pihak eksportir. Pihak eksportir akan menanggung risiko keterlambatan pembayaran, atau bahkan tidak dibayar sama sekali.
Ketika Anda mulai menimbang-nimbang metode pembayaran ekspor impor yang cocok, Anda perlu memikirkan dua hal penting, yakni:
Melakukan perdagangan internasional tentu bukanlah sebuah hal yang mudah. Anda perlu memikirkan berbagai risiko yang terjadi. Mulai dari keamanan barang saat pengiriman, hingga risiko kerugian yang mungkin terjadi.
Sebelum melakukannya, sebaiknya Anda memahami terlebih dahulu metode pembayaran ekspor impor yang aman agar tidak terjadi kerugian apapun dalam menjalankan bisnis.
Jika Anda membutuhkan jasa forwarder yang telah berpengalaman selama lebih dari 33 tahun dan telah menangani ratusan brand multinasional, percayakan partner logistik Anda kepada PT Uniair Indotama Cargo. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.