Cara Melakukan Analisis ABC dan Manfaatnya untuk Bisnis
Analisis ABC dikenal sebagai sebuah konsep yang membahas tentang manajemen persediaan atau inventory management. Ketika membicarakan tentang cara pengaturan produk dalam gudang, analisis ABC penting untuk diketahui. Hal ini juga bisa berkaitan untuk memperlancar lean manufacturing.
Eris Kusnadi menyebutkan, analisis ABC sendiri dikenal dengan nama Hukum Pareto (Ley de Pareto). Pareto sendiri adalah nama ekonom dan sosialita yang berasal dari italia, Vilfredo Pareto.
Hukum Pareto sendiri menyatakan, sebuah grup selalu memiliki persentase terkecil yang bernilai (20%), namun memiliki dampak terbesar (80%).
Pada tahun 1940-an, Ford Dicki yang berasal dari General Electric pun mengembangkan konsep yang dibuat Pareto untuk menciptakan konsep ABC dalam klasifikasi persediaan barang.
Analisis ABC adalah metode dalam manajemen persediaan untuk mengendalikan sejumlah kecil barang, namun memiliki nilai investasi yang tinggi.
Dalam hukum Pareto, analisis ABC sendiri bisa membuat golongan barang berdasarkan peringkat dari tertinggi hingga terendah. Setelah itu, barang tersebut pun akan dibagi sesuai dengan kelas-kelas besar terprioritas.
Kelas-kelas besar tersebut biasanya akan dinamai kelas A, B, C, D dan seterusnya secara berurutan sesuai dengan peringkat nilai tertinggi dan terendah. Proses tersebutlah yang membuat konsep ini disebut sebagai analisis ABC.
Dalam pembuatan kelas, biasanya kelas A akan memiliki jumlah barang yang sedikit. Meski demikian kelas ini memiliki nilai investasi yang sangat tinggi.
Sebagai contoh, kelas A, B, dan C bisa dibedakan dengan besaran sebagai berikut ini:
Jadi, ketika ingin mengelola inventory barang dengan menggunakan Analisis ABC, Anda bisa membuat kelompok dari barang yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi, hingga ke barang yang memiliki nilai jual lebih rendah.
Prosedur klasifikasi barang
Dalam menentukan kelas atau klasifikasi produk, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Berikut prosedur klasifikasi barang dalam analisis ABC:
Dengan menerapkan Analisis ABC, perusahaan dapat mengevaluasi tingkat kepentingan masalah dalam suatu barang, sehingga kita dapat mengidentifikasi prioritas barang yang harus diberikan perhatian terlebih dahulu.
Konsep ini dapat digunakan untuk menggerakkan inisiatif optimisasi yang bertujuan untuk menghemat pengeluaran perusahaan, meningkatkan layanan, dan meningkatkan profitabilitas. Pemanfaatan Analisis ABC pun akan memengaruhi pengaturan supply chain.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana bisnis bisa mendapatkan manfaat dari melakukan Analisis ABC:
Dilansir dari Slimstock, ada 5 langkah yang bisa dilakukan untuk mengaplikasikan Analisis ABC dalam perusahaan, yakni:
Sebelum mulai analisis, siapkan data dengan matang. Untuk itu, Anda perlu mengekstrak data dengan kriteria yang sudah dipilih untuk akhirnya diolah dalam sistem pemberian level.
Misalnya, Anda perlu mengetahui margin dari setiap SKU untuk nantinya dilakukan penggolongan kelas.
Langkah kedua, Aanda perlu menyortir data dengan kriteria ABC yang sudah dibuat. Di sini Anda bisa langsung mengurutkan barang berdasarkan harga penjualan.
Agar lebih mudah untuk mengetahui produk yang memberikan untung tertinggi, sebaiknya Anda menghitung dalam bentuk persen, bukan total keuntungan dalam mata uang.
Setelah itu, kalkulasikan dari produk paling tinggi untuk kemudian dilakukan akumulasi yang juga dalam bentuk persentase.
Berdasarkan akumulasi persentase, klasifikasikan produk sesuai dengan kategorinya. Contoh:
Berbanding terbalik dengan Analisis ABC, analisis multi-dimensi biasa dikenal dengan ABC-XYZ.
Untuk menyelesaikan analisis ABC-XYZ Anda, ulangi Langkah 1-4 dengan dimulai dari kategori kedua.
Analisis ABC-XYZ pun lebih mendetail jika dibandingkan dengan Analisis ABC. Dalam metodenya, analisis multi-dimensi ini memberikan informasi mengenai kebutuhan dan permintaan barang yang dibutuhkan di pasar.
Dengan mengetahui lebih lanjut mengenai analisis multi-dimensional, Anda pun bisa mengetahui mana metode yang tepat untuk diterapkan dalam bisnis Anda.