Cara Melakukan Analisis ABC dan Manfaatnya untuk Bisnis


July 01, 2023


Analisis ABC dikenal sebagai sebuah konsep yang membahas tentang manajemen persediaan atau inventory management. Ketika membicarakan tentang cara pengaturan produk dalam gudang, analisis ABC penting untuk diketahui. Hal ini juga bisa berkaitan untuk memperlancar lean manufacturing.

Eris Kusnadi menyebutkan, analisis ABC sendiri dikenal dengan nama Hukum Pareto (Ley de Pareto). Pareto sendiri adalah nama ekonom dan sosialita yang berasal dari italia, Vilfredo Pareto.

Hukum Pareto sendiri menyatakan, sebuah grup selalu memiliki persentase terkecil yang bernilai (20%), namun memiliki dampak terbesar (80%).

Pada tahun 1940-an, Ford Dicki yang berasal dari General Electric pun mengembangkan konsep yang dibuat Pareto untuk menciptakan konsep ABC dalam klasifikasi persediaan barang.

Apa itu analisis ABC?

Analisis ABC adalah metode dalam manajemen persediaan untuk mengendalikan sejumlah kecil barang, namun memiliki nilai investasi yang tinggi.

Dalam hukum Pareto, analisis ABC sendiri bisa membuat golongan barang berdasarkan peringkat dari tertinggi hingga terendah. Setelah itu, barang tersebut pun akan dibagi sesuai dengan kelas-kelas besar terprioritas.

Kelas-kelas besar tersebut biasanya akan dinamai kelas A, B, C, D dan seterusnya secara berurutan sesuai dengan peringkat nilai tertinggi dan terendah. Proses tersebutlah yang membuat konsep ini disebut sebagai analisis ABC.

Dalam pembuatan kelas, biasanya kelas A akan memiliki jumlah barang yang sedikit. Meski demikian kelas ini memiliki nilai investasi yang sangat tinggi.

Sebagai contoh, kelas A, B, dan C bisa dibedakan dengan besaran sebagai berikut ini:

  • Kelas A adalah jenis barang dalam jumlah unit dengan kisaran persentase 15-20% dari total seluruh barang. Namun kelas ini merepresentasikan 75-80% dari total nilai investasi. Kelas ini pun membutuhkan kontrol barang yang tinggi.
  • Kelas B adalah jenis barang dalam jumlah unit dengan kisaran persentase 20-25% dari total seluruh barang. Namun kelas ini merepresentasikan 10-15% dari total nilai investasi. Kelas ini pun membutuhkan kontrol barang yang sedang.
  • Kelas C adalah jenis barang dalam jumlah unit dengan kisaran persentase 60-65% dari total seluruh barang. Namun kelas ini merepresentasikan 5-10% dari total nilai investasi. Kelas ini pun membutuhkan kontrol barang yang rendah.

Jadi, ketika ingin mengelola inventory barang dengan menggunakan Analisis ABC, Anda bisa membuat kelompok dari barang yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi, hingga ke barang yang memiliki nilai jual lebih rendah.

Prosedur klasifikasi barang

Dalam menentukan kelas atau klasifikasi produk, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Berikut prosedur klasifikasi barang dalam analisis ABC:

  1. Tentukan jumlah unit untuk setiap tipe barang.
  2. Tentukan harga per unit untuk setiap tipe barang.
  3. Kalikan harga per unit dengan jumlah unit untuk menentukan total nilai uang dari masing-masing tipe barang.
  4. Susun urutan tipe barang menurut besarnya total nilai uang, dengan urutan pertama tipe barang dengan total nilai uang paling besar.
  5. Hitung persentase kumulatif barang dari banyaknya tipe barang.
  6. Hitung persentase kumulatif nilai uang barang dari total nilai uang.
  7. Buat kelas berdasarkan persentase barang dan persentase nilai uang barang.
  8. Gambar kurva Analisis ABC (bagan Pareto) atau menunjuk tingkat kepentingan masalah.

Dengan menerapkan Analisis ABC, perusahaan dapat mengevaluasi tingkat kepentingan masalah dalam suatu barang, sehingga kita dapat mengidentifikasi prioritas barang yang harus diberikan perhatian terlebih dahulu.

Manfaat Analisis ABC untuk bisnis

Konsep ini dapat digunakan untuk menggerakkan inisiatif optimisasi yang bertujuan untuk menghemat pengeluaran perusahaan, meningkatkan layanan, dan meningkatkan profitabilitas. Pemanfaatan Analisis ABC pun akan memengaruhi pengaturan supply chain.

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana bisnis bisa mendapatkan manfaat dari melakukan Analisis ABC:

  1. Mengubah prioritas investasi untuk berfokus pada item Kategori A, dibandingkan dengan item Kategori C yang tidak banyak memberikan kontribusi bagi bisnis.
  2. Menerapkan strategi baru yang meminimalkan kebutuhan intervensi manual pada produk yang tidak begitu menyumbang profit.
  3. Mengalihkan perhatian tim untuk secara proaktif mengelola produk dengan nilai tinggi dan mencegah masalah sebelum dapat mempengaruhi pelanggan atau keuntungan bersih.
  4. Membantu perusahaan dalam menilai produk mana yang lebih menguntungkan dan layak untuk dipertahankan.

Cara mengaplikasikan Analisis ABC

Dilansir dari Slimstock, ada 5 langkah yang bisa dilakukan untuk mengaplikasikan Analisis ABC dalam perusahaan, yakni:

Siapkan data

Sebelum mulai analisis, siapkan data dengan matang. Untuk itu, Anda perlu mengekstrak data dengan kriteria yang sudah dipilih untuk akhirnya diolah dalam sistem pemberian level.

Misalnya, Anda perlu mengetahui margin dari setiap SKU untuk nantinya dilakukan penggolongan kelas.

Sortir data

Langkah kedua, Aanda perlu menyortir data dengan kriteria ABC yang sudah dibuat. Di sini Anda bisa langsung mengurutkan barang berdasarkan harga penjualan.

Kalkulasikan persentase kontribusi

Agar lebih mudah untuk mengetahui produk yang memberikan untung tertinggi, sebaiknya Anda menghitung dalam bentuk persen, bukan total keuntungan dalam mata uang.

Setelah itu, kalkulasikan dari produk paling tinggi untuk kemudian dilakukan akumulasi yang juga dalam bentuk persentase.

Mulai kategorikan item

Berdasarkan akumulasi persentase, klasifikasikan produk sesuai dengan kategorinya. Contoh:

  • Kategori item A: barang-barang tersebut mewakili 70% teratas dari koleksi Anda dengan margin tinggi.
  • Kategori item B: barang-barang tersebut mewakili 25% dari koleksi Anda dengan margin sedang.
  • Kategori item C: barang-barang tersebut mewakili 5% terbawah dari koleksi Anda dengan margin kecil.

Untuk menggunakan analisis multi-dimensi, ulangi proses

Berbanding terbalik dengan Analisis ABC, analisis multi-dimensi biasa dikenal dengan ABC-XYZ.

Untuk menyelesaikan analisis ABC-XYZ Anda, ulangi Langkah 1-4 dengan dimulai dari kategori kedua.

Analisis ABC-XYZ pun lebih mendetail jika dibandingkan dengan Analisis ABC. Dalam metodenya, analisis multi-dimensi ini memberikan informasi mengenai kebutuhan dan permintaan barang yang dibutuhkan di pasar.

Dengan mengetahui lebih lanjut mengenai analisis multi-dimensional, Anda pun bisa mengetahui mana metode yang tepat untuk diterapkan dalam bisnis Anda.

Supply Chain

JUNE 15, 2023

Pengertian dan 5 Konsep Implementasi Lean Warehous...

Supply Chain

MARCH 02, 2023

What is Warehouse Management System (WMS)?

Supply Chain

JUNE 26, 2023

5 Tasks Every Business Owners Can Outsource to Opt...