Perbedaan HS Code Indonesia dan Negara Tujuan | Panduan Ekspor-Impor


July 03, 2025


Dalam dunia ekspor global, ketidaksesuaian HS Code antara negara asal dan negara tujuan bisa berdampak jauh lebih dari sekadar biaya tambahan. Ia bisa membatalkan preferensi tarif, menyebabkan audit kepabeanan, bahkan memicu sengketa perdagangan. Dalam artikel ini UNIAIR CARGO akan membahas secara mendalam perbedaan struktur dan penerapan HS Code antarnegara, serta menyajikan kerangka kerja verifikasi HS Code yang digunakan oleh pelaku ekspor profesional.

1. HS Code: Fondasi Teknis dalam Proses Ekspor

HS Code bukan hanya alat statistik perdagangan, tetapi menjadi dasar legal utama dalam seluruh sistem tata niaga lintas negara.

HS Code digunakan dalam:

  • Penentuan tarif bea masuk
  • Syarat import clearance
  • Aturan teknis dan lisensi
  • Penerapan preferensi tarif (GSP, FTA)
  • Pengawasan ekspor terlarang atau terbatas (strategic goods)

HS Code yang tidak sesuai secara langsung bisa:

  • Membatalkan status pembebasan tarif
  • Meningkatkan biaya tak terduga
  • Menjadi indikator fraud saat customs audit

2. Struktur HS Code: Global di 6 Digit, Spesifik Lokal Setelahnya

Disusun oleh WCO (World Customs Organization), Harmonized System mencakup 6 digit awal. Setelah itu, masing-masing negara bebas mengembangkan tambahan digit (8–12) sesuai struktur tarif dan peraturan nasional.

Contoh Struktur HS Code

DigitNamaSumber RegulasiFungsi
1–6HS StandardWCOHeading global → Digunakan semua negara
7–8National SubheadingNegaraSubpos tarif nasional → Menentukan tarif dan lisensi
9–12Tariff Line / StatisticalNegaraStatistik, technical measure, pengawasan perdagangan

 

WCO HS Convention Art. 3 & 4 memberi kebebasan negara untuk menambahkan kode, asalkan tidak bertentangan dengan heading global.

Baca juga 

3. Kenapa Perbedaan HS Code Bisa Terjadi?

a. Customs Union & FTA Differentiation

Negara anggota FTA (Free Trade Agreement) punya struktur kode tambahan untuk menentukan eligibility barang. Salah kode = hak bebas bea tidak berlaku.

Contoh:

  • Indonesia ke Eropa: Salah klasifikasi → GSP tidak berlaku → tarif 12–18% diberlakukan

b. Technical Regulation Enforcement

Beberapa HS Code menyimpan kode regulasi teknis tersembunyi. 

Contoh:

  • Produk kosmetik → HS tertentu memerlukan EU Cosmetic Notification (CPNP)
  • Produk makanan → HS khusus dapat aktifkan keharusan FDA Prior Notice (USA)

c. Statistical, Risk Profiling & Anti-Fraud Measures

Negara tertentu (misal: Singapura, Australia) memperluas HS Code hingga 10–12 digit untuk:

  • Pelacakan negara asal
  • Pembatasan jumlah (quota-based)
  • Menghindari abuse dari manipulasi HS (tariff engineering)

4. Risiko Jika HS Code Tidak Disesuaikan

Risiko TeknisKonsekuensi Strategis Bisnis
Salah klasifikasi = bea masuk lebih mahalMargin ekspor menyusut, buyer menuntut renegosiasi harga
HS tidak eligible untuk GSPBarang diperlakukan sebagai non-preferensi (full duty)
Salah HS = izin khusus tidak munculTertahan di pelabuhan karena izin karantina/farmasi tak cocok
Customs audit → retroactive correctionPerusahaan bisa kena denda atas transaksi lalu
Redflag profiling oleh otoritas bea cukaiHigh-risk status → clearance lambat atau perlu jaminan bank

5. Kasus Simulasi: Ekspor Elektronik ke Uni Eropa

Skenario:

Perusahaan Indonesia ekspor komponen charger laptop dengan HS Code Indonesia 8504.40.90 → perangkat power supply lainnya.

Buyer minta pengiriman ke Spanyol (UE).
Eksportir memakai HS yang sama → EU customs tidak mengenali karena:

  • UE mengharuskan penggunaan kode 8504.40.8400 untuk charger ≤50W
  • Barang masuk klasifikasi elektronik bertegangan rendah → butuh dokumen CE

Dampak:

  • Clearance tertahan 10 hari
  • Harus revisi invoice dan CoO (Certificate of Origin)
  • Buyer terkena penalty SLA dari retail chain
  • Nilai kerugian: biaya gudang + denda + kehilangan repeat order

Baca juga :Berikut Barang yang Bisa Diekspor ke Eropa

6. Kerangka Kerja Verifikasi HS Code Lintas Negara

Untuk eksportir yang ingin memastikan akurasi lintas yurisdiksi, berikut 4 tahap kerja profesional:

  • Identifikasi HS 6 Digit dari WCO

    Gunakan portal resmi WCO atau sistem INSW (Indonesia National Single Window).

  • Bandingkan Struktur Tarif Negara Tujuan : 

  • Simulasikan Tarif dan Regulasi Tambahan Gunkakan Tools Resmi Seperti 

    • EU Market Access Database
    • Australia Working Tariff Schedule
    • Rules of Origin Facilitator (ITC)
  • Validasi Internal atau Lewat Forwarder Profesional Seperti UNIAIR CARGO

    • Lakukan pencocokan produk fisik vs deskripsi HS
    • Lakukan uji coba pre-clearance (via simulation)
    • Mintakan second opinion dari buyer atau customs broker

7. Rekomendasi untuk Eksportir Indonesia

Level EksportirTindakan yang Direkomendasikan
PemulaKonsultasi dengan freight forwarder + minta daftar HS per negara tujuan
Menengah (Multi-negara)Buat database internal HS Code mapping + tracking regulasi
Skala besar (volume tinggi)Bentuk tim internal compliance ekspor, gunakan software HS validation

 

8. Peran Forwarder dalam Validasi HS Code

Forwarder seperti UNIAIR CARGO yang berpengalaman menangani ekspor multinasional, dapat:

  • Mengecek struktur HS Code berdasarkan negara tujuan
  • Memastikan eligibility GSP/FTA
  • Memberikan notifikasi izin tambahan yang dibutuhkan (dokumen SPS, COO, FDA, dll)
  • Melakukan pre-clearance simulation untuk menghindari kejutan saat pengapalan

Baca juga : Cara Cek HS Code untuk Ekspor Impor Barang dengan Mudah

Kesimpulan

HS Code bukan hanya “kode barang”. Dalam praktik perdagangan global. Tetapi 

  • Kunci tarif dan margin keuntungan ekspor
  • Penentu apakah barang Anda diterima atau ditolak bea cukai
  • Indikator utama compliance ekspor yang bisa memicu audit atau blacklist

Kesalahan satu digit = konsekuensi ribuan dolar.

Bagi perusahaan yang terlibat dalam ekspor, memastikan HS Code Indonesia cocok dengan struktur di negara tujuan adalah hal mendasar. Bukan hanya untuk menghindari penundaan pengiriman atau pemeriksaan tambahan, tapi juga untuk mengamankan hak preferensi tarif, mengurangi risiko biaya tak terduga, dan menjaga kepercayaan buyer.

Source :

https://www.beacukai.go.id/faq/ 

https://www.wcoomd.org/en/topics/nomenclature/overview/what-is-the-harmonized-system.aspx 

https://ftadjbc.info/sekilas-fta/ 

https://single-market-economy.ec.europa.eu/sectors/cosmetics/cosmetic-product-notification-portal_en 

https://www.packaginglaw.com/special-focus/fdas-prior-notice-requirement-imports 

https://hts.usitc.gov/ 

https://ec.europa.eu/taxation_customs/dds2/taric/taric_consultation.jsp 

https://www.jetro.go.jp/en/ 

Contact the Uniair Cargo team today for a FREE consultation and export cost estimate!
Also, follow us on Instagram at @uniaircargo for logistics tips, up-to-date information, and export inspiration!

Jasa Customs Clearance Brokerage
Ekspor-Impor

JANUARY 30, 2024

Jasa Customs Clearance Brokerage di Indonesia

5 Komoditas Ekspor Indonesia Tahun 2022
Ekspor-Impor

JANUARY 16, 2023

5 Komoditas Ekspor Andalan RI di 2022, Surplus Ter...

7 Negara Importir Terbesar di Dunia
Ekspor-Impor

NOVEMBER 06, 2023

7 Negara Importir Terbesar di Dunia