Dalam dunia ekspor global, ketidaksesuaian HS Code antara negara asal dan negara tujuan bisa berdampak jauh lebih dari sekadar biaya tambahan. Ia bisa membatalkan preferensi tarif, menyebabkan audit kepabeanan, bahkan memicu sengketa perdagangan. Dalam artikel ini UNIAIR CARGO akan membahas secara mendalam perbedaan struktur dan penerapan HS Code antarnegara, serta menyajikan kerangka kerja verifikasi HS Code yang digunakan oleh pelaku ekspor profesional.
HS Code bukan hanya alat statistik perdagangan, tetapi menjadi dasar legal utama dalam seluruh sistem tata niaga lintas negara.
HS Code digunakan dalam:
HS Code yang tidak sesuai secara langsung bisa:
Disusun oleh WCO (World Customs Organization), Harmonized System mencakup 6 digit awal. Setelah itu, masing-masing negara bebas mengembangkan tambahan digit (8–12) sesuai struktur tarif dan peraturan nasional.
Digit | Nama | Sumber Regulasi | Fungsi |
1–6 | HS Standard | WCO | Heading global → Digunakan semua negara |
7–8 | National Subheading | Negara | Subpos tarif nasional → Menentukan tarif dan lisensi |
9–12 | Tariff Line / Statistical | Negara | Statistik, technical measure, pengawasan perdagangan |
WCO HS Convention Art. 3 & 4 memberi kebebasan negara untuk menambahkan kode, asalkan tidak bertentangan dengan heading global.
Baca juga
Negara anggota FTA (Free Trade Agreement) punya struktur kode tambahan untuk menentukan eligibility barang. Salah kode = hak bebas bea tidak berlaku.
Contoh:
Beberapa HS Code menyimpan kode regulasi teknis tersembunyi.
Contoh:
Negara tertentu (misal: Singapura, Australia) memperluas HS Code hingga 10–12 digit untuk:
Risiko Teknis | Konsekuensi Strategis Bisnis |
Salah klasifikasi = bea masuk lebih mahal | Margin ekspor menyusut, buyer menuntut renegosiasi harga |
HS tidak eligible untuk GSP | Barang diperlakukan sebagai non-preferensi (full duty) |
Salah HS = izin khusus tidak muncul | Tertahan di pelabuhan karena izin karantina/farmasi tak cocok |
Customs audit → retroactive correction | Perusahaan bisa kena denda atas transaksi lalu |
Redflag profiling oleh otoritas bea cukai | High-risk status → clearance lambat atau perlu jaminan bank |
Skenario:
Perusahaan Indonesia ekspor komponen charger laptop dengan HS Code Indonesia 8504.40.90 → perangkat power supply lainnya.
Buyer minta pengiriman ke Spanyol (UE).
Eksportir memakai HS yang sama → EU customs tidak mengenali karena:
Baca juga :Berikut Barang yang Bisa Diekspor ke Eropa
Untuk eksportir yang ingin memastikan akurasi lintas yurisdiksi, berikut 4 tahap kerja profesional:
Gunakan portal resmi WCO atau sistem INSW (Indonesia National Single Window).
Level Eksportir | Tindakan yang Direkomendasikan |
Pemula | Konsultasi dengan freight forwarder + minta daftar HS per negara tujuan |
Menengah (Multi-negara) | Buat database internal HS Code mapping + tracking regulasi |
Skala besar (volume tinggi) | Bentuk tim internal compliance ekspor, gunakan software HS validation |
Forwarder seperti UNIAIR CARGO yang berpengalaman menangani ekspor multinasional, dapat:
Baca juga : Cara Cek HS Code untuk Ekspor Impor Barang dengan Mudah
HS Code bukan hanya “kode barang”. Dalam praktik perdagangan global. Tetapi
Kesalahan satu digit = konsekuensi ribuan dolar.
Bagi perusahaan yang terlibat dalam ekspor, memastikan HS Code Indonesia cocok dengan struktur di negara tujuan adalah hal mendasar. Bukan hanya untuk menghindari penundaan pengiriman atau pemeriksaan tambahan, tapi juga untuk mengamankan hak preferensi tarif, mengurangi risiko biaya tak terduga, dan menjaga kepercayaan buyer.
Source :
https://www.beacukai.go.id/faq/
https://www.wcoomd.org/en/topics/nomenclature/overview/what-is-the-harmonized-system.aspx
https://ftadjbc.info/sekilas-fta/
https://single-market-economy.ec.europa.eu/sectors/cosmetics/cosmetic-product-notification-portal_en
https://www.packaginglaw.com/special-focus/fdas-prior-notice-requirement-imports
https://ec.europa.eu/taxation_customs/dds2/taric/taric_consultation.jsp
Contact the Uniair Cargo team
today for a FREE consultation and export cost estimate!
Also, follow us on Instagram at @uniaircargo
for logistics tips, up-to-date information, and export inspiration!