Panduan Dasar Ekspor untuk Perusahaan

Mengapa Perusahaan Perlu Memahami Proses Ekspor?

Ekspor bukan hanya soal mengirim barang ke luar negeri. Bagi perusahaan, ekspor berarti:

• Akses pasar baru → memperluas jangkauan bisnis.
• Diversifikasi risiko → tidak tergantung pasar domestik.
• Brand value → reputasi naik karena produk bisa diterima standar internasional.

Namun, proses ekspor memiliki banyak lapisan teknis. Kesalahan kecil dalam dokumen atau pemilihan skema bisa berakibat pada barang tertahan di pelabuhan, biaya tambahan, bahkan kerugian kontrak.

Di sinilah Uniair Cargo berperan sebagai mitra pendamping, memastikan proses ekspor perusahaan berjalan sesuai regulasi.

Dokumen Utama dalam Ekspor

Dokumen ekspor wajib disediakan oleh perusahaan (eksportir). Uniair Cargo membantu memastikan kelengkapan dan pendampingan dalam prosesnya.

Uniair Cargo  Tip: Banyak perusahaan gagal ekspor pertama kali karena COO atau izin teknis tidak disiapkan. Pastikan dokumen diurus sebelum kontrak pengapalan berjalan

Tahapan Teknis Proses Ekspor

a. Identifikasi HS Code Barang

HS Code menentukan:

• Tarif bea keluar (jika ada)
• Persyaratan izin tambahan
• Kategori barang (strategis, umum, terbatas)

Uniair Cargo membantu verifikasi HS Code agar sesuai dengan regulasi di negara tujuan.

b. Booking Kapal atau Pesawat

• FCL (Full Container Load) → cocok untuk volume besar.
• LCL (Less Container Load) → efisien untuk volume kecil, dikonsolidasikan.
• Air Freight → cepat tapi lebih mahal, cocok untuk barang urgent atau bernilai tinggi.

c. Customs Clearance

• Pengajuan PEB via Indonesia National Single Window (INSW).
• Pemeriksaan dokumen oleh Bea Cukai.
• Jika perlu, physical check barang.

d. Pengapalan & Tracking

• Barang dimuat sesuai jadwal kapal/pesawat.
• Bill of Lading/Airway Bill diterbitkan.
• Tracking real-time bisa dipantau oleh perusahaan.

e. Pengurusan di Negara Tujuan

• Bea masuk & pajak di negara tujuan.
• Kesesuaian standar negara tujuan (contoh: standar Eropa untuk makanan/minuman, FDA untuk AS).

Perhitungan Biaya Ekspor

Perusahaan perlu menyiapkan proyeksi biaya agar margin tetap sehat.

Risiko yang Perlu Diantisipasi

• Dokumen tidak lengkap → barang bisa tertahan.
• Salah HS Code → denda atau penolakan di negara tujuan.
• Delay pengapalan → merugikan kontrak buyer.
• Kerusakan barang → pentingnya insurance.

Uniair Cargo membantu meminimalisir risiko ini dengan pendampingan teknis dan koordinasi langsung dengan Bea Cukai serta shipping line.

Contoh Studi Kasus Singkat

Sebuah perusahaan tekstil di Bandung ingin ekspor kain ke Vietnam.

• Barang: 1x40” FCL container.
• HS Code: 5515.12 (kain sintetis).
• Dokumen: Invoice, Packing List, PEB, COO Form D.
• Biaya total ekspor (estimasi): Rp120 juta.
• Hasil: Buyer menerima barang tepat waktu,

Peran Uniair Cargo

Uniair Cargo tidak menyediakan dokumen perusahaan, tetapi mendampingi klien secara menyeluruh:

• Konsultasi HS Code & regulasi.
• Pendampingan customs clearance.
• Optimasi biaya freight (FCL vs LCL).
• Tracking & koordinasi hingga barang tiba.

Dengan pengalaman puluhan tahun, Uniair Cargo telah menangani ekspor di berbagai sektor: manufaktur, tekstil, elektronik, hingga otomotif.

Kesimpulan

Ekspor adalah peluang besar bagi perusahaan, tetapi penuh detail teknis dan risiko. Dengan memahami dokumen, regulasi, biaya, dan tahapan proses, perusahaan bisa mengeksekusi ekspor dengan lebih percaya diri.

Uniair Cargo hadir sebagai mitra strategis, bukan hanya freight forwarder, tetapi juga pendamping yang memastikan ekspor perusahaan berjalan aman, efisien, dan sesuai regulasi.

Contact the Uniair Cargo team today for a FREE consultation and export cost estimate!
Also, follow us on Instagram at @uniaircargo for logistics tips, up-to-date information, and export inspiration!