Apa saja istilah ekspor impor yang perlu Anda ketahui?
Sebelum terjun dan melakukan bisnis ekspor impor, ada baiknya untuk mempelajari istilah-istilah yang sering muncul.
Sebab, dengan memahaminya, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengambil tindakan maupun merumuskan strategi bisnis yang berkaitan dengan ekspor-impor.
Apalagi bisnis ekspor-impor di Indonesia memang cukup menjanjikan, walaupun masih fluktuatif antara surplus dan defisit, namun perkembangan ekspor dan impor terus mengalami kemajuan.
Dari Badan Pusat Statistik tercatat pada Juni 2023, nilai ekspor Indonesia tembus hingga US$20,61 miliar. Sedangkan untuk nilai impor mencapai US$17,15 miliar.
Lalu apa saja istilah ekspor-impor di Indonesia yang wajib diketahui? Berikut daftarnya.
International trade terms (Incoterm) atau ketentuan perdagangan internasional merupakan istilah yang berlaku secara global. Istilan-istilah ini akan banyak Anda jumpai saat melakukan ekspor impor karena pemahamannya yang mendunia dan diberlakukan oleh departemen perdagangan internasional.
Berikut beberapa istilah incoterm:
Penjual atau eksportir mengurus semua surat izin ekspor hingga barang pesanan dimuat ke dalam kapal. Untuk biayanya akan dibebankan kepada pembeli.
Penjual membayar asuransi kargo dan menanggung risiko kerusakan maupun kehilangan barang selama pengiriman. Selain itu, pembeli diharapkan melengkapi export clearance yaitu proses administrasi perpajakan untuk barang ekspor dan impor.
Istilah ex-work mengacu pada sistem pembelian dengan hanya mencantumkan harga produk. Untuk biaya muat kargo, penangan, dan pengiriman, semua dibebankan kepada importir atau pembeli.
Penjual bertanggung jawab terhadap izin ekspor sampai barang diserahkan kepada kurir di pelabuhan yang telah disepakati sebelumnya. Pembeli hanya perlu membayar biaya pengiriman sekaligus bertanggung jawab saat barang sampai di pelabuhan.
Umum digunakan untuk transportasi via laut, istilah ini mengacu pada tanggung jawab penjual terhadap barang pesanan di dalam kapal sampai tiba di pelabuhan keberangkatan. Untuk biaya, pembeli hanya bertanggung jawab terhadap biaya lain-lain di luar biaya utama.
Tanggung jawab penjual untuk mengatur pengiriman barang sekaligus mengantar barang ke tempat yang sudah disepakati.
Penjual hanya menanggung biaya pengiriman barang dari lokasi sampai ketika barang tersebut dikirim ke pelabuhan. Setelah itu, biaya lainnya akan ditanggung oleh pembeli.
Mirip dengan CFR, pada CIF penjual bertanggung jawab pada barang hingga tiba di pelabuhan dan siap dimuat. Namun perbedaannya, penjual juga wajib membayar asuransi atas barang tersebut.
Penjual bertanggung jawab terhadap keamanan barang sampai di bongkar di pelabuhan tujuan. Setelah itu, tanggung jawab akan pindah ke pembeli. Untuk biaya, penjual yang dibebankan atas semua biaya yang terkait pengiriman.
Penjual akan mengantarkan barang sampai ke tujuan sekaligus menanggung semua biaya pengiriman termasuk biaya asuransi dan biaya lain-lain seperti pajak dan cukai.
Penjual menanggung seluruh biaya pengiriman barang sampai dengan tujuan, namun saat barang diserahkan kepada pihak ekspedisi, keamananya tidak lagi ditanggung oleh penjual.
Selain istilah incoterm yang berlaku secara internasional, dalam ekspor impor juga menganut beberapa istilah yang mengacu pada ketentuan pembayaran.
Memilih ketentuan pembayaran yang tepat dan cocok dengan partner bisnis Anda akan memperlancar sekaligus membangun hubungan baik.
Apa saja istilah kesepakatan pembayaran yang umum dalam ekspor impor? Berikut penjelasannya:
Freight collect mengharuskan pembayaran dilakukan oleh pembeli kepada jasa logistik yang dipilih atas servis pengiriman yang dilakukan.
Melalui metode pembayaran ini, pembeli akan melakukan transfer telegraf sesuai dengan yang disepakati atau bisa juga melalui bank transfer.
Sistem pembayaran ini mengacu pada ongkos kirim barang yang akan dibayarkan setelah barang tersebut berhasil terjual.
Menentukan syarat pembayaran sebelum melakukan proses jual beli. Apakah ketentuannya nanti akan mengacu pada transfer bank, telegraphic transfer, Western Union, paypal, atau bank lainnya.
Penjual dan pembeli sepakat untuk melakukan pembayaran di muka sebagai tanda jadi dalam setiap transaksi.
Metode pembayaran lain yang banyak digunakan dalam ekspor impor adalah dengan menggunakan surat kredit. Ini dianggap syarat yang aman karena setiap transaksi dipantau langsung oleh bank yang ditunjuk.
Sistem pembayaran ini menganut prinsip di mana ongkos kirim barang harus segera dibayarkan sebelum barang dimuat di pelabuhan.
Itulah istilah-istilah ekspor impor yang akan Anda dengar saat melakukan transaksi antar negara. Tentunya dengan mengetahui ketentuan-ketentuan ini, akan lebih mudah bagi Anda untuk menjalankan bisnis multinasional.
Untuk Anda yang membutuhkan jasa ekspor impor aman, terpercaya, dan bahkan sudah mendapatkan sertifikasi AEO dengan biaya terjangkau, Anda dapat menghubungi kami untuk informasi penawaran.
Contact the Uniair Cargo team
today for a FREE consultation and export cost estimate!
Also, follow us on Instagram at @uniaircargo
for logistics tips, up-to-date information, and export inspiration!