Berbagai produk industri tekstil memang sangat beragam, oleh karena itu mengecek HS code textile guna keperluan impor-ekspor yang tepat sangat penting agar dokumen kepabeanan Anda sesuai aturan.
Industri tekstil Indonesia mencatat nilai impor kain sebesar USD 2,17 miliar di semester pertama 2025, naik 5,43% dari periode sebelumnya. Dengan 60% bahan baku yang masih bergantung pada impor dan China menguasai pangsa 44% dari total impor kain Indonesia. Kesalahan klasifikasi HS Code dapat menyebabkan kerugian finansial hingga ratusan juta rupiah melalui denda, penundaan shipment 5-14 hari kerja, atau bahkan penyitaan barang oleh Bea Cukai.
Memahami HS code bukan sekadar urusan administrasi. Hal ini karena dapat berdampak langsung pada efisiensi biaya, kepatuhan regulasi, dan kelancaran operasional perusahaan. Jadi, simak caranya berikut ini ya!
HS Code (Harmonized System Code) adalah sistem klasifikasi barang internasional yang dikembangkan World Customs Organization (WCO) dan diadopsi oleh lebih dari 200 negara. Di Indonesia, sistem ini diimplementasikan melalui Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) dengan format 8 digit yang lebih spesifik dibanding standar global 6 digit.
Untuk pelaku industri tekstil yang menargetkan ekspor USD 13 miliar per tahun (data Kementerian Perindustrian 2023), akurasi HS Code Textile untuk impor check memengaruhi:
Aspek Finansial:
Aspek Operasional
Produk tekstil dalam Harmonized System berada pada Seksi XI dengan pembagian:
Platform resmi di https://eservice.insw.go.id/ menjadi rujukan utama karena terintegrasi langsung dengan sistem Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Langkah strategis pencarian:
Informasi yang akan Anda dapatkan:
BTKI yang dapat diunduh di https://www.beacukai.go.id merupakan referensi resmi untuk penentuan HS Code.
Komponen penting dalam BTKI:
Kapan menggunakan BTKI:
Ketika supplier memberikan HS Code yang berbeda dari biasanya, gunakan BTKI untuk memvalidasi kebenaran klasifikasi. Dokumentasikan alasan Anda memilih HS Code tertentu berdasarkan KUMHS untuk keperluan audit.
Untuk produk dengan karakteristik kompleks seperti blend fabrics, coated textiles, atau technical textiles, konsultasi dengan freight forwarder resmi seperti UNIAIR Cargo memberikan memberikan jaminan keamanan yang lebih baik.
Keahlian dalam Klasifikasi Kompleks:
Pembaruan Regulasi:
Manajemen Risiko Operasional:
Pengiriman resmi HARUS menggunakan dokumen yang disiapkan oleh customer (CUST) untuk memastikan ketertelusuran penuh dan kepatuhan hukum. UNIAIR Cargo sebagai freight forwarder resmi Indonesia menjamin setiap pengiriman didukung dengan dokumentasi lengkap sesuai regulasi DJBC.
Untuk Head of Supply Chain yang mengelola strategi sourcing dari berbagai negara, database internasional memberikan informasi yang sangat berharga.
World Customs Organization (WCO) - https://www.wcoomd.org:
Trade Map - https://www.trademap.org:
Penerapan strategis:
85% kesalahan klasifikasi HS Code terjadi karena deskripsi produk yang tidak spesifik. Untuk menghindari masalah ini, gunakan protokol deskripsi yang terstandar.
Elemen wajib dalam deskripsi tekstil:
Contoh perbandingan:
Deskripsi lengkap ini memungkinkan petugas bea cukai menentukan HS Code yang tepat tanpa perlu pemeriksaan fisik, sehingga mempercepat proses clearance.
HS nomenclature mengalami revisi besar setiap 5 tahun (terakhir HS 2022, berikutnya HS 2027). Selain itu, perubahan minor dapat terjadi sewaktu-waktu melalui PMK (Peraturan Menteri Keuangan). Terdapat beberapa hal yang bisa Anda pantau, seperti perubahan tarif, persyaratan dokumen, dan update klasifikasi.
Perusahaan yang mengelola supply chain secara profesional selalu memiliki database HS Code yang komprehensif dan terintegrasi dengan sistem ERP.
Format database yang direkomendasikan:
| Kode SKU | Deskripsi Produk | HS Code 8 Digit | Tarif BM (%) | PPN | Izin Khusus | Negara Asal | Tanggal Update | Catatan |
| TX-001 | Kain katun tenun | 5208.31.00.00 | 10% | 11% | - | China | Jan 2025 | ATIGA benefit available |
| TX-002 | Kain rajut polyester | 6006.31.00.00 | 15% | 11% | SNI wajib | Vietnam | Jan 2025 | Form D required |
Q: Apakah HS Code textile berbeda untuk setiap negara dan bagaimana cara memastikan kesesuaiannya?
HS Code menggunakan sistem global 6 digit pertama yang sama di 200+ negara (dikelola WCO), namun 2-4 digit terakhir bisa berbeda per negara.
Q: Berapa lama validitas HS Code dan bagaimana mengelola siklus revisi?
HS Code berlaku sampai ada revisi resmi dari WCO (revisi besar 5 tahun sekali) atau PMK dari Kemenkeu RI (dapat sewaktu-waktu). Praktik terbaik: Review database setiap kuartal dan siapkan buffer 6 bulan untuk revisi besar. Revisi besar berikutnya: implementasi HS 2027 dijadwalkan awal 2027.
Q: Apa konsekuensi finansial dari kesalahan klasifikasi HS Code?
Kesalahan deklarasi HS Code dapat mengakibatkan denda, penundaan pengiriman, atau bahkan penyitaan barang. Denda berkisar 100-300% dari kekurangan pembayaran bea masuk, ditambah biaya penumpukan USD 50-100 per kontainer per hari. Total eksposur: USD 15.000-50.000 per pengiriman untuk pelanggaran besar.
Memahami bagaimana cara mengecek HS Code Textile merupakan hal dasar namun krusiall untuk kelancaran impor-ekspor produk tekstil. Melalui portal INSW, BTKI, konsultasi PPJK profesional, dan database internasional, pelaku industri dapat memastikan klasifikasi akurat yang berdampak langsung pada efisiensi biaya, kepatuhan regulasi, dan kelancaran operasional.
Sebagai freight forwarder resmi Indonesia dengan pengalaman bertahun-tahun, UNIAIR Cargo menyediakan layanan konsultasi HS Code Textile komprehensif, dokumentasi kepabeanan lengkap, dan jaminan compliance DJBC. Tim ahli kami siap membantu klasifikasi produk kompleks, optimalisasi skema FTA, dan penanganan clearance yang efisien. Hubungi konsultan logistik kami untuk solusi supply chain tekstil yang aman dan terpercaya!
Baca Juga : Bagaimana Cara Menghitung Pajak Impor Furniture?
Contact the Uniair Cargo team
today for a FREE consultation and export cost estimate!
Also, follow us on Instagram at @uniaircargo
for logistics tips, up-to-date information, and export inspiration!