Cara Cek HS Code Textile Untuk Impor Ekspor


October 28, 2025


Berbagai produk industri tekstil memang sangat beragam, oleh karena itu mengecek HS code textile guna keperluan impor-ekspor yang tepat sangat penting agar dokumen kepabeanan Anda sesuai aturan.

Industri tekstil Indonesia mencatat nilai impor kain sebesar USD 2,17 miliar di semester pertama 2025, naik 5,43% dari periode sebelumnya. Dengan 60% bahan baku yang masih bergantung pada impor dan China menguasai pangsa 44% dari total impor kain Indonesia. Kesalahan klasifikasi HS Code dapat menyebabkan kerugian finansial hingga ratusan juta rupiah melalui denda, penundaan shipment 5-14 hari kerja, atau bahkan penyitaan barang oleh Bea Cukai.

Memahami HS code bukan sekadar urusan administrasi. Hal ini karena dapat berdampak langsung pada efisiensi biaya, kepatuhan regulasi, dan kelancaran operasional perusahaan. Jadi, simak caranya berikut ini ya!

Apa Itu HS Code Textile dan Mengapa Penting Untuk Supply Chain?

HS Code (Harmonized System Code) adalah sistem klasifikasi barang internasional yang dikembangkan World Customs Organization (WCO) dan diadopsi oleh lebih dari 200 negara. Di Indonesia, sistem ini diimplementasikan melalui Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) dengan format 8 digit yang lebih spesifik dibanding standar global 6 digit.

Dampak HS Code Textile Terhadap Operasional

Untuk pelaku industri tekstil yang menargetkan ekspor USD 13 miliar per tahun (data Kementerian Perindustrian 2023), akurasi HS Code Textile untuk impor check memengaruhi:

Aspek Finansial:

  • Bea masuk & pajak impor: Tarif berkisar 0-25% berdasarkan PMK No. 4/2025, dengan VAT 11% (atau 12% untuk barang mewah)
  • Penalti misklasifikasi: Denda administratif mencapai 100-300% dari selisih bea masuk yang kurang dibayar
  • Opportunity cost: Rata-rata kerugian USD 15.000-50.000 per kontainer akibat detention dan demurrage fee

Aspek Operasional

  • Clearance time: Klasifikasi akurat menghindari Pemeriksaan Jalur Merah yang menambah 5-14 hari processing time
  • Working capital: Penundaan pengiriman mempengaruhi cash flow dan production planning
  • Compliance risk: 47% dari 10.826 HS Code di Indonesia masuk kategori regulated goods yang memerlukan perizinan khusus

Klasifikasi Produk Tekstil: Chapter 50-63

Produk tekstil dalam Harmonized System berada pada Seksi XI dengan pembagian:

  • Chapter 50-55: Serat tekstil mentah (sutera, wol, katun, serat sintetis)
  • Chapter 56-60: Produk setengah jadi (kain non-woven, karpet, tekstil rajutan)
  • Chapter 61-62: Produk jadi (pakaian rajut dan pakaian jahitan)
  • Chapter 63: Produk tekstil lainnya (selimut, sprei, gorden, artikel bekas)

4 Metode Cek HS Code Textile Untuk Supply Chain Professional

1. Portal INSW (Indonesia National Single Window)

Platform resmi di https://eservice.insw.go.id/ menjadi rujukan utama karena terintegrasi langsung dengan sistem Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Langkah strategis pencarian:

  1. Akses portal INSW melalui https://eservice.insw.go.id/
  2. Pilih menu "Indonesia NTR" pada halaman utama
  3. Klik "HS Code Information" untuk database BTKI terkini
  4. Set parameter "BTBMI - Description in Indonesian" untuk hasil lokal
  5. Input keyword spesifik dengan misalnya:
    • "kain katun dikelantang"
    • "kain rajut polyester untuk pakaian"
    • "kain non-woven untuk keperluan industri"

Informasi yang akan Anda dapatkan:

  • Tarif bea masuk (BM), PPN, dan PPnBM yang berlaku saat ini
  • Persyaratan dokumen (SNI, izin dari Kemendag atau Kemenperin)
  • Status apakah produk masuk kategori larangan atau pembatasan
  • Skema preferensi FTA (ASEAN, RCEP, CEPA) yang bisa dimanfaatkan
  • Simulasi perhitungan biaya untuk perencanaan budget

2. Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 

BTKI yang dapat diunduh di https://www.beacukai.go.id merupakan referensi resmi untuk penentuan HS Code.

Komponen penting dalam BTKI:

  • KUMHS (Ketentuan Untuk Menginterpretasi HS): Aturan interpretasi untuk produk yang kompleks
  • Catatan Bab & Catatan Bagian: Panduan khusus untuk klasifikasi tekstil
  • Tarif Normal vs Preferensi: Perbedaan tarif biasa dengan tarif skema FTA
  • Catatan kaki: Persyaratan tambahan seperti certificate of origin

Kapan menggunakan BTKI:
Ketika supplier memberikan HS Code yang berbeda dari biasanya, gunakan BTKI untuk memvalidasi kebenaran klasifikasi. Dokumentasikan alasan Anda memilih HS Code tertentu berdasarkan KUMHS untuk keperluan audit.

3. Konsultasi PPJK & Freight Forwarder Resmi (UNIAIR Cargo)

Untuk produk dengan karakteristik kompleks seperti blend fabrics, coated textiles, atau technical textiles, konsultasi dengan freight forwarder resmi seperti UNIAIR Cargo memberikan memberikan jaminan keamanan yang lebih baik.

Keahlian dalam Klasifikasi Kompleks:

  • Interpretasi KUMHS untuk produk tekstil dengan berbagai komponen
  • Penanganan klasifikasi kain campuran (contoh: 35% katun, 40% polyester, 25% elastane)
  • Tekstil teknis dengan coating atau laminating
  • Perbedaan klasifikasi antara "kain" vs "barang jadi" yang berdampak pada bracket tarif

Pembaruan Regulasi:

  • Update real-time tentang perubahan BTKI dan PMK terbaru
  • Konsultasi mengenai pemanfaatan skema FTA yang tersedia
  • Panduan untuk kepatuhan Rules of Origin
  • Peringatan dini untuk produk yang masuk daftar pengawasan khusus

Manajemen Risiko Operasional:

  • Verifikasi sebelum pengiriman untuk menghindari penolakan di bea cukai
  • Koordinasi dengan DJBC untuk advance ruling jika diperlukan
  • Dukungan dokumentasi untuk keperluan audit
  • Bantuan penyelesaian jika terjadi reklasifikasi oleh bea cukai

Pengiriman resmi HARUS menggunakan dokumen yang disiapkan oleh customer (CUST) untuk memastikan ketertelusuran penuh dan kepatuhan hukum. UNIAIR Cargo sebagai freight forwarder resmi Indonesia menjamin setiap pengiriman didukung dengan dokumentasi lengkap sesuai regulasi DJBC.

4. Database Internasional (WCO & Trade Map)

Untuk Head of Supply Chain yang mengelola  strategi sourcing dari berbagai negara, database internasional memberikan informasi yang sangat berharga.

World Customs Organization (WCO) - https://www.wcoomd.org:

  • HS Nomenclature 2022 (berlaku hingga 2027) lengkap dengan catatan penjelasan
  • Database advance rulings dari 200+ negara anggota
  • Pendapat klasifikasi untuk kasus-kasus yang diperdebatkan
  • Update mengenai revisi HS 2027 (persiapan untuk implementasi 2027)

Trade Map - https://www.trademap.org:

  • Data volume dan nilai impor/ekspor tekstil berdasarkan HS Code
  • Perbandingan tarif di berbagai negara
  • Analisis arus perdagangan (contoh: ekspor tekstil China ke Indonesia per kategori HS)
  • Benchmarking kompetitif untuk keputusan sourcing

Penerapan strategis:

  • Optimalisasi sourcing: Identifikasi negara dengan keuntungan FTA untuk kategori tekstil tertentu
  • Analisis masuk pasar: Evaluasi hambatan tarif di pasar ekspor target
  • Benchmarking supplier: Bandingkan biaya landed dari berbagai negara sourcing
  • Perencanaan skenario: Simulasi dampak dari potensi perubahan tarif atau negosiasi FTA

Strategi & Best Practices Dalam Penentuan HS Code Textile

1. Gunakan Deskripsi Teknis Yang Lengkap

85% kesalahan klasifikasi HS Code terjadi karena deskripsi produk yang tidak spesifik. Untuk menghindari masalah ini, gunakan protokol deskripsi yang terstandar.

Elemen wajib dalam deskripsi tekstil:

  • Komposisi Bahan (dengan persentase): seperti serat tunggal, campuran, atau multi-komponen
  • Proses Pembuatan: meliputi teknik, konstruksi, dan finishing
  • Spesifikasi Teknis: berat, lebar dan nomor benang
  • Deklarasi Penggunaan Akhir: berupa produk siap pakai atau aplikasi

Contoh perbandingan:

  • Tidak lengkap: "kain katun diwarnai"
  • Lengkap: "Kain tenun, 100% katun combed, konstruksi anyaman polos, diwarnai dengan pewarna reaktif, 150 g/m², lebar 58/60 inci, untuk pembuatan pakaian"

Deskripsi lengkap ini memungkinkan petugas bea cukai menentukan HS Code yang tepat tanpa perlu pemeriksaan fisik, sehingga mempercepat proses clearance.

2. Update Berkala Sesuai Perubahan Regulasi

HS nomenclature mengalami revisi besar setiap 5 tahun (terakhir HS 2022, berikutnya HS 2027). Selain itu, perubahan minor dapat terjadi sewaktu-waktu melalui PMK (Peraturan Menteri Keuangan). Terdapat beberapa hal yang bisa Anda pantau, seperti perubahan tarif, persyaratan dokumen, dan update klasifikasi.

3. Catat HS Code Dalam Database Internal Perusahaan

Perusahaan yang mengelola supply chain secara profesional selalu memiliki database HS Code yang komprehensif dan terintegrasi dengan sistem ERP.

Format database yang direkomendasikan:

Kode SKUDeskripsi ProdukHS Code 8 DigitTarif BM (%)PPNIzin KhususNegara AsalTanggal UpdateCatatan
TX-001Kain katun tenun5208.31.00.0010%11%-ChinaJan 2025ATIGA benefit available
TX-002Kain rajut polyester6006.31.00.0015%11%SNI wajibVietnamJan 2025Form D required

FAQ: Pertanyaan Umum Tentang HS Code Textile

Q: Apakah HS Code textile berbeda untuk setiap negara dan bagaimana cara memastikan kesesuaiannya?

HS Code menggunakan sistem global 6 digit pertama yang sama di 200+ negara (dikelola WCO), namun 2-4 digit terakhir bisa berbeda per negara.

Q: Berapa lama validitas HS Code dan bagaimana mengelola siklus revisi?
HS Code berlaku sampai ada revisi resmi dari WCO (revisi besar 5 tahun sekali) atau PMK dari Kemenkeu RI (dapat sewaktu-waktu). Praktik terbaik: Review database setiap kuartal dan siapkan buffer 6 bulan untuk revisi besar. Revisi besar berikutnya: implementasi HS 2027 dijadwalkan awal 2027.

Q: Apa konsekuensi finansial dari kesalahan klasifikasi HS Code?
Kesalahan deklarasi HS Code dapat mengakibatkan denda, penundaan pengiriman, atau bahkan penyitaan barang. Denda berkisar 100-300% dari kekurangan pembayaran bea masuk, ditambah biaya penumpukan USD 50-100 per kontainer per hari. Total eksposur: USD 15.000-50.000 per pengiriman untuk pelanggaran besar.

Kesimpulan

Memahami bagaimana cara mengecek HS Code Textile merupakan hal dasar namun krusiall untuk kelancaran impor-ekspor produk tekstil. Melalui portal INSW, BTKI, konsultasi PPJK profesional, dan database internasional, pelaku industri dapat memastikan klasifikasi akurat yang berdampak langsung pada efisiensi biaya, kepatuhan regulasi, dan kelancaran operasional. 

Sebagai freight forwarder resmi Indonesia dengan pengalaman bertahun-tahun, UNIAIR Cargo menyediakan layanan konsultasi HS Code Textile komprehensif, dokumentasi kepabeanan lengkap, dan jaminan compliance DJBC. Tim ahli kami siap membantu klasifikasi produk kompleks, optimalisasi skema FTA, dan penanganan clearance yang efisien. Hubungi konsultan logistik kami untuk solusi supply chain tekstil yang aman dan terpercaya!

Baca Juga : Bagaimana Cara Menghitung Pajak Impor Furniture?

Referensi:

  1. Fibre2Fashion - Indonesia's fabric imports up 5.4% in H1 2025, China leads.
  2. Mordor Intelligence - Indonesia Textiles Market Analysis
  3. Cekindo - Newest Import Duties in Indonesia: 2025 Update
  4. Customspedia - The Role of HS Codes in Indonesia Customs
  5. DHL Express Indonesia - A guide to HS and AHTN codes when shipping from Indonesia
  6. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai - Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2022
  7. Indonesia National Single Window. "HS Code Information Service."
  8. World Customs Organization. "Harmonized System Nomenclature 2022." 

Contact the Uniair Cargo team today for a FREE consultation and export cost estimate!
Also, follow us on Instagram at @uniaircargo for logistics tips, up-to-date information, and export inspiration!

What Are Container Seals in Export Import
Logistik

MAY 25, 2024

What Are Container Seals in Export Import?

The Difference Between Shipper
Logistik

MAY 22, 2024

The Difference Between Shipper and Consignee

Outbound Logistics: Definition
Logistik

JULY 30, 2023

Outbound Logistics: Definition, Process, and Optim...