Peluang Bisnis dan Potensi Ekspor Komoditas Teh Indonesia
Seiring dengan perkembangan zaman dimana perbatasan antar negara semakin menipis, telah meningkatnya juga relevansi terhadap perdagangan internasional terutama dalam aspek ekspor impor. Seperti penjelasan dengan artikel sebelumnya, ekspor dan impor dapat dipahami sebagai kegiatan utama dalam perdagangan internasional dan berperan besar dalam perekonomian suatu negara. Secara umum, kegiatan tersebut meliputi penjualan dan pembelian barang atau jasa lintas negara dalam memenuhi kebutuhan negara, kekurangan bahan baku tertentu, ataupun meningkatkan relasi antar negara. Ekspor secara spesifik merupakan kegiatan menjual produk baik barang atau jasa yang berkuantitas lebih sehingga berpotensi untuk menjadi komoditas atau pendapatan untuk negara terkait.
Baca juga: 5 Penyebab Utama Kegagalan Bisnis Startup
Salah satu produk yang hingga saat ini merupakan komoditas ekspor yang secara umum dikonsumsi secara internasional merupakan teh yang sebagian besar jumlahnya tumbuh dan berkembang di iklim tropis dan subtropis atau dataran tinggi. Maka tidak diherankan bahwa ekspor teh didominasi oleh China dan India yang secara total menyumbang hampir setengah dari produksi teh pada tahun 2022. Namun ini tidak mengesampingkan Indonesia yang juga merupakan salah satu negara dengan ekspor teh terbesar di dunia. Berikut akan dijelaskan mengenai kondisi produksi dan ekspor teh di Indonesia saat ini, potensi dari ekspor teh, serta langkah selanjutnya untuk peningkatan produksi dan ekspor teh di Indonesia.
Baca juga: Mengapa Indonesia Masih Mengimpor BBM Padahal SDA Banyak?
Secara historis, Indonesia memiliki sejarah panjang atas budidaya teh sehingga tidak diherankan bahwa Indonesia dapat berperan besar untuk ekspor teh pada masa kini. Indonesia merupakan salah satu produsen teh terbesar di dunia dimana Indonesia memiliki share sebesar 2% terhadap total produksi teh dunia. Pada tahun 2021 teh Indonesia telah diekspor ke 62 negara tujuan, di mana mayoritas ekspor teh Indonesia (2022) mayoritas ditujukan ke Malaysia (13,12%), Rusia (12,63%), dan Australia (10,32%) diikuti dengan Vietnam dan Amerika Serikat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor teh Indonesia juga telah mencapai US$89,99 juta (meningkat 0,93% dibandingkan tahun lalu) dengan volume 44.979 ton pada 2022.
Produksi teh ekspor Indonesia sebagian besar berasal perkebunan besar atau badan usaha milik negara atau swasta yang berkualitas tinggi dibandingkan dengan pasar domestik yang tehnya berasal dari petani. Hal ini dikarenakan perbedaan teknologi, fasilitas pertanian, dan metode pertanian yang menyebabkan hasil yang kurang baik. Tentunya juga terdapat pemilihan atas daun teh tersebut yang memprioritaskan kualitas lebih tinggi terhadap ekspor dibandingkan pasar domestik. Prioritas tersebut dikarenakan tingkat konsumsi teh per kapita di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan permintaan pasar internasional yang terus meningkat.
Namun produksi dan ekspor teh dari Indonesia perlu ditingkatkan baik dalam peningkatan kualitas daun teh, serta upaya untuk efektivitas produksi agar dapat bersaing dengan negara eksportir teh lainnya. Kendala utama dari komoditas ekspor teh di Indonesia terdapat pada penurunan produksi, kepemilikan lahan yang menyusut, perubahan iklim yang sulit diprediksi, serta kurangnya keterampilan dan pengetahuan tentang praktik dan teknologi pertanian terbaik. Terdapat juga isu atas kualitas daun teh Indonesia dimana sebagian besar tanaman teh Indonesia sudah tua dan dalam kondisi buruk. Seiring berkurangnya kepemilikan lahan, sebagian besar petani kecil juga tidak memiliki sarana keuangan dan keahlian untuk mengoptimalkan produksi sehingga banyak dari mereka memutuskan untuk beralih dari produksi teh. Faktor-faktor ini merupakan beberapa aspek yang berkontribusi dalam pengurangan produktivitas dan profitabilitas perkebunan teh di Indonesia.
Dengan permintaan pasar terhadap teh diperkirakan akan terus meningkat, tidak diragukan bahwa pengembangan atas produksi teh yang berkualitas dan berkuantitas sangat berpotensi dalam meningkatkan pendapatan negara. Hal ini tentunya berlaku untuk keseluruhan jenis teh terutama teh hitam dan teh hijau yang merupakan jenis teh terpopuler untuk permintaan pasar global. Ini dapat dilihat pada teh hitam yang menjadi produk teh yang paling banyak diekspor oleh Indonesia pada Januari 2022 dengan share nilai 83,69% dari total nilai ekspor. Popularitas tersebut disebabkan teh Indonesia yang memiliki kandungan catechin (antioksidan alami) tertinggi di dunia yang bisa dimanfaatkan menjadi keunggulan kompetitif dan berpotensi untuk mendobrak pasar internasional.
Seperti yang dijelaskan tersebut, dapat disimpulkan bahwa produksi dan ekspor teh sangat berpotensi seiring dengan tingkat konsumsi teh yang meningkat secara terus menerus dalam dunia internasional. Walaupun peluang Indonesia dalam menembus pasar ekspor sebenarnya terbuka tetapi pentingnya Indonesia untuk menciptakan suatu strategi terlebih dahulu dalam perkembangannya. Strategi tersebut bukan hanya untuk meningkatkan pemasaran atau branding dari produk teh negara melainkan juga untuk membuat solusi atau menangani kendala yang dialami dalam produksi dan peningkatan kualitas teh.
Untuk upaya yang telah dilakukan, kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Potensi Peningkatan Ekspor Teh dari Provinsi Jawa Barat dalam Konsep Direct maupun Indirect Ekspor” dalam upaya mendiskusikan dan mengembangkan cara peningkatan produksi serta ekspor dari produk teh negara. Hal ini bukan hanya menyangkut penanganan kendala produksi melainkan juga analisis untuk potensi negara-negara tujuan ekspor dengan konsumsi teh per kapita yang relatif tinggi. Beberapa negara yang berpotensi sebagai negara tujuan ekspor teh tersebut dikatakan meliputi Malaysia, USA, Pakistan, Cina, Eropa, dan Australia.
Baca juga: 7 Negara Importir Terbesar di Dunia
Secara menyeluruh terdapat berbagai upaya yang harus dilakukan dalam pengembangan produksi dan ekspor teh Indonesia. Hal ini bukan hanya meliputi kolaborasi dan sinergi antar stakeholders, revitalisasi benih dan infrastruktur penunjang, edukasi petani teh sangat diperlukan, serta pengembangan berbagai strategi dan upaya lainnya. Dengan terus berusaha untuk mengembangkan potensi tersebut, produk teh Indonesia diharapkan dapat memiliki daya siang yang lebih tinggi sekaligus juga dapat menciptakan suatu keunggulan kompetitif lainnya agar produk teh Indonesia dapat lebih dikenal secara global.