Tantangan Supply Chain dan Optimasi Logistik FMCG
FMCG logistik memiliki peran yang sangat penting dalam rantai pasokan industri ini. Di mata konsumen, masyarakat berharap produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) bisa memenuhi kebutuhan harian dengan sebaik mungkin.
Kecepatan dalam distribusi adalah kunci dari ketepatan waktu pengiriman produk FMCG. Di samping itu, sustainability atau isu ramah lingkungan pun menjadi hal yang isu patut untuk diperhatikan oleh industri ini.
Namun, seberapa besar pengaruh FMCG logistik terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat akan produk FMCG? Simak detail mengenai produk FMCG dan FMCG logistik di sini!
Sebelum membahas FMCG logistik, mengenal produknya, dan membahas mengenai industrinya, ada baiknya kita mengenal apa itu FMCG terlebih dahulu.
FMCG adalah industri yang menyediakan produk kebutuhan sehari-hari untuk dijual dalam jumlah banyak namun memiliki harga yang relatif murah.
Berbagai produk yang dijual tersebut pun biasanya harus dijual dengan cepat karena tidak bisa bertahan lama. Tidak sampai sana, produk yang dijual FMCG pun harus bisa memenuhi permintaan dari kebutuhan harian masyarakat.
Dikarenakan produk ini biasanya dibutuhkan oleh masyarakat dan perputarannya sangat cepat, perusahaan FMCG di Indonesia dan internasional pun biasanya harus mendistribusikan produk mereka ke banyak tempat dan juga cepat. Hal ini lah yang membuat FMCG logistik berperan besar.
Contoh produk yang masuk kategori FMC adalah seperti minuman bersoda, produk olahan susu, yang harus tersedia di rumah karena menjadi kebutuhan atau konsumsi harian keluarga.
Ada banyak sekali produk FMCG yang mungkin belum Anda ketahui. Berikut berbagai jenis produk FMCG yang dijual di pasaran.
Market FMCG bisa dibilang sangatlah kompetitif. Dengan margin yang ketat, pemasok semakin sulit mempertahankan posisinya di mata masyarakat karena tuntutan waktu pengiriman yang meningkat namun ketersediaan bahan baku yang meragukan.
Di tahun 2019 lalu, pemain terbesar di FMCG melaporkan pendapatannya tumbuh 3,9% dari yang sebelumnya 3,4% di tahun sebelumnya.
Meski angkanya terlihat kecil, namun pertumbuhan tersebut sangat besar jika dilihat dari gambaran ukuran pasar. Diketahui 40 perusahaan FMCG teratas di dunia bisa menghasilkan penjualan gabungan sebesar USD$ 1,13 triliun untuk tahun fiskal 2019.
Dilansir dairi Allied Market Research, pasar FMCG global sendiri akan diperkirakan naik dan bisa menembus lebih dari USD$ 15 triliun di tahun 2025 mendatang.
Dalam praktiknya, kasus supply chain yang sempurna adalah ketika masyarakat mengatakan "saya butuh produk ini kemarin" dan produk tersebut sudah tersedia di pasaran.
Jadi, agar masyarakat sudah bisa langsung menikmati produk yang mereka butuhkan tanpa harus menunggu, bisnis FMCG sendiri mencari cara untuk memanfaatkan layanan dari 3PL atau pelayanan logistik pihak ketiga.
Perusahaan FMCG pun bisa mengalihdayakan elemen layanan pengadaan, pengiriman, pergudangan, dan distribusi kepada pihak ketiga untuk memenuhi kebutuhan konsumen mereka. Lebih lengkapnya adalah:
Dalam membuat produk, tentu perusahaan FMCG memiliki pemasok bahan baku. Pihak perusahaan akan memilih supplier yang sesuai dengan budget yang dimiliki.
Kontrak pembelian akan dibuat serta tanggal pengiriman pun perlu ditetapkan agar kemungkinan keterlambatan produksi bisa diminimalisir.
Bahan baku yang dipesan akan diproses di pabrik. Proses ini dimulai dari bahan baku diterima, pengolahan bahan baku, hingga produk selesai dibuat.
Setelah pembuatan selesai, produk tersebut pun akan dipindahkan ke fasilitas penyimpanan atau gudang.
Jika sudah selesai, produk akan masuk ke proses penyimpanan. Meski disebut penyimpanan, produk tidak hanya akan didiamkan di gudang.
Jika sudah dalam proses ini, maka produk sudah siap untuk diedarkan ke masyarakat. Dari sini, pentingnya FMCG logistik pun terlihat dengan jelas.
Brand FMCG tentunya akan bergantung pada pemasok sebagai aset utama dalam keseluruhan strategi bisnis. Hal ini pun membuat FMCG logistik menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan produksinya.
Proses FMCG logistik yang efisien sendiri sangat bergantung pada beberapa faktor berikut:
Meski ideal untuk memiliki kontrol penuh terhadap setiap aspek mulai dari manufaktur hingga produk sampai di konsumen, namun perusahaan FMCG tentunya tetap memerlukan bantuan 3PL logistik.
Banyak sekali perusahaan FMCG yang memiliki proses supply chain yang lebih baik dengan melakukan outsourcing dalam proses logistik.
Pertimbangan mengenai produk yang memiliki perputaran tinggi dan memiliki waktu simpan yang terbatas pun membuat penggunaan 3PL menjadi primadona dalam FMCG logistik.
Menggunakan 3PL bisa memaksimalkan kontrol atas proses logistik. Hal ini sangat mengurangi risiko keterlambatan sampainya produk di masyarakat.
Tak sampai sana, menelusuri produk sepanjang proses supply chain terjadi pun sangat penting dalam industri FMCG. Kemampuan untuk memantau inventaris secara realtime melalui WMS (sistem manajemen gudang) pun sangat membantu perusahaan tersebut.
Dari pembahasan di atas, kini kita menyadari pentingnya FMCG logistik dan memilih partner 3PL terpercaya untuk melakukan distribusi bahan baku hingga melakukan distribusi ke konsumen.
Jadi, apa Anda sedang mencari partner 3PL terpercaya dan juga gudang penyimpanan untuk memenuhi kebutuhan bisnis FMCG Anda? Untuk mendapatkan penawaran terbaik, Anda bisa menghubungi kami di contact@uniaircargo.co.id!